Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu KSAL Baru, Menko Polhukam Minta Wilayah Natuna Dapat Perhatian Khusus

Kompas.com - 26/05/2020, 16:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta wilayah perairan Natuna mendapat perhatian khusus dari TNI Angkatan Laut (AL).

Hal tersebut disampaikan Mahfud kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru, Laksamana Yudo Margono saat bertemu di Kantor Menko Polhukam, Selasa (26/5/2020).

"Saya berpesan agar TNI AL memperhatikan keamanan aktivitas nelayan-nelayan kita di Natuna," ujar Mahfud, dikutip dari siaran pers, Selasa (26/5/2020).

Mahfud juga meminta KSAL baru untuk terus meningkatkatkan pengamanan di wilayah Natuna, khususnya oleh Komando Gabungan WIlayah Pertahanan I (Kogabwilhan) I.

Baca juga: Resmi Jabat KSAL, Yudo Margono Juga Berpeluang Jadi Panglima TNI

Perhatian terhadap Kepulauan Natuna tersebut dibutuhkan mengingat akhir tahun 2019 lalu wilayah itu dimasuki kapal China.

Para nelayan China di kapal tersebut berusaha menangkap ikan di perairan Natuna dengan klaim bahwa wilayah itu merupakan bagian mereka yang termasuk ke dalam nine dash line.

Padahal wilayah perairan Natuna masuk ke dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, sesuai kesepakatan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) Tahun 1982.

Selain menjaga wilayah Natuna, Mahfud juga meminta Yudo untuk mencari terobosan dalam mempertahanakan kedaulatan laut seluruhnya.

Baca juga: Profil Yudo Margono, Eks Pangkogabwilhan I yang Dilantik Jadi KSAL

"KSAL baru harus terus mencari terobosan dan kreativitas dalam upaya mempertahankan kedaulatan di laut," kata dia.

Adapun Laksamana Yudo Margono dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai KSAL baru di Istana Negara pada Rabu (20/5/2020).

Yudo Margono sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Selain bertemu Yudo, Mahfud juga bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru, yakni Marsekal Fadjar Prasetyo yang dilantik bersamaan dengan Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com