JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Habibie Center, Ilham Akbar Habibie mengatakan, pandemi virus corona (Covid-19) akan membawa dampak terhadap produksi alat kesehatan, baik secara global maupun dalam negeri.
"Karena kita mengalami Covid-19, ini ada tren untuk menurunkan, mengurangi (produksi) global dan juga menambah lokalisasi (produksi dalam negeri)," kata Ilham dalam diskusi online bertajuk Industri Alat Kesehatan: Awal Ketertarikan Industri dan Lembaga Penelitian, Selasa (19/5/2020).
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Minta Proses Impor Alat Kesehatan Transparan
Menurut Ilham, saat ini penting bagi pemerintah untuk memiliki ketahanan nasional dalam bidang strategis, termasuk di bidang produksi alat kesehatan.
Oleh karena itu, ia menilai perlunya peningkatan produksi alat kesehatan dalam negeri.
"Mempunyai satu ketahanan nasional di bidang yang dianggap stategis adalah suatu hal yang fundamental yang kita perlu fokuskan, seriuskan itu juga akan mencakupi hal-hal terkait dengan alat kesehatan," ujarnya.
Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Sebut Ada Pihak yang Paksa Indonesia Tetap Impor Alat Kesehatan
Diketahui, Kementerian Riset dan Teknologi telah membentuk konsorsium ristek untuk menangani pandemi Covid-19.
Menurut Menristek Bambang Brodjonegoro, konsorsium tersebut bertugas untuk menyusun rencana kerja guna membantu mencegah dan mendeteksi secara cepat Covid-19 melalui riset dan inovasi di bidang pencegahan.
"Seperti vaksin dan suplemen, screening, diagnosis, pengobatan dan teknologi alat kesehatan terkait Covid-19," kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).
Baca juga: Pemerintah Diingatkan Pengadaan Alat Kesehatan Rentan Dikorupsi
Konsorsium ini memiliki anggota sejumlah lembaga penelitian yang berada di Badan Riset Inovasi Nasional (BRINS), antara lain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta sejumlah perguruan tinggi.
Selain itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dunia usaha baik swasta maupun BUMN juga dilibatkan ke dalam konsorsium untuk memproduksi berbagai produk.
Konsorsium juga mengajak sejumlah start up untuk bergabung, khususnya yang bergerak di dunia kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.