Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Serius dalam Meningkatkan Produksi Alat Kesehatan

Kompas.com - 19/05/2020, 15:37 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Habibie Center, Ilham Akbar Habibie mengatakan, pandemi virus corona (Covid-19) akan membawa dampak terhadap produksi alat kesehatan, baik secara global maupun dalam negeri.

"Karena kita mengalami Covid-19, ini ada tren untuk menurunkan, mengurangi (produksi) global dan juga menambah lokalisasi (produksi dalam negeri)," kata Ilham dalam diskusi online bertajuk Industri Alat Kesehatan: Awal Ketertarikan Industri dan Lembaga Penelitian, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Minta Proses Impor Alat Kesehatan Transparan

Menurut Ilham, saat ini penting bagi pemerintah untuk memiliki ketahanan nasional dalam bidang strategis, termasuk di bidang produksi alat kesehatan. 

Oleh karena itu, ia menilai perlunya peningkatan produksi alat kesehatan dalam negeri.

"Mempunyai satu ketahanan nasional di bidang yang dianggap stategis adalah suatu hal yang fundamental yang kita perlu fokuskan, seriuskan itu juga akan mencakupi hal-hal terkait dengan alat kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Sebut Ada Pihak yang Paksa Indonesia Tetap Impor Alat Kesehatan

 

Diketahui, Kementerian Riset dan Teknologi telah membentuk konsorsium ristek untuk menangani pandemi Covid-19.

Menurut Menristek Bambang Brodjonegoro, konsorsium tersebut bertugas untuk menyusun rencana kerja guna membantu mencegah dan mendeteksi secara cepat Covid-19 melalui riset dan inovasi di bidang pencegahan.

"Seperti vaksin dan suplemen, screening, diagnosis, pengobatan dan teknologi alat kesehatan terkait Covid-19," kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Pemerintah Diingatkan Pengadaan Alat Kesehatan Rentan Dikorupsi

Konsorsium ini memiliki anggota sejumlah lembaga penelitian yang berada di Badan Riset Inovasi Nasional (BRINS), antara lain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta sejumlah perguruan tinggi.

Selain itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dunia usaha baik swasta maupun BUMN juga dilibatkan ke dalam konsorsium untuk memproduksi berbagai produk.

Konsorsium juga mengajak sejumlah start up untuk bergabung, khususnya yang bergerak di dunia kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com