Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Gelar Tes Massal Covid-19 di Stasiun Dukuh Atas, 1 Orang Diisolasi

Kompas.com - 06/05/2020, 13:42 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes massal Covid-19 di depan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (6/5/2020) pagi.

Sekretaris Utama (Sesma) BIN Komjen Bambang Sunarwibowo mengatakan, kegiatan jemput bola ini adalah arahan dari Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan untuk membantu pemerintah dalam proses memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Dengan tes Covid-19 kami harapkan bisa mendeteksi teman-teman kita yang berpotensi," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu siang.

Baca juga: Gugus Tugas: Rasio Tes Spesimen Covid-19 Indonesia Tak Bisa Dibandingkan dengan Negara Lain

Tes massal yang digelar BIN dilakukan dengan dua metode, yakni rapid test dan polymerase chain reaction (PCR) test.

Masyarakat awalnya dites menggunakan alat rapid test terlebih dulu.

Jika hasilnya menunjukkan reaktif Covid-19, maka bisa langsung dites dengan metode PCR di laboratorium mobile yang sudah disiapkan.

"Metode PCR dengan akurasi 70 hingga 100 persen diharapkan bisa didapatkan hasil yang akurat," kata Bambang.

Baca juga: Tunggu Hasil Tes Swab di Stasiun Bekasi, Wali Kota: Kalau Tinggi, Kami Minta KRL Dihentikan

Dari hasil rapid test terhadap penumpang MRT yang turun di Stasiun Dukuh Atas, ada satu penumpang yang rapid test-nya menunjukkan reaktif Covid-19. Maka ia pun langsung diarahkan ke mobile lab untuk tes PCR.

"Sementara yang positif (rapid test) satu orang dan langsung diisolasi. Akan dilakukan tes PCR untuk memastikan lagi. Kalau fix, akan dibawa ke (RS Darurat Covid-19) Wisma Atlet," kata dia.

Bambang menambahkan, mobile laboratory dari BIN ini nantinya juga akan digunakan untuk menggelar tes massal di berbagai lokasi kumuh dan padat penduduk.

Baca juga: Kepala BIN: Bulan Juli Wabah Covid-19 Masuk Fase Ringan

Selain di DKI Jakarta, tes massal serupa juga akan dilaksanakan di provinsi-provinsi yang telah menjadi zona merah penyebaran Covid-19 yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Selatan.

“Kami berharap rapid test yang digelar dengan mobile laboratory ini dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com