Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Pengusaha Bantu Warga Terdampak Covid-19, Anies: Bantuan Tak Selalu dari Negara

Kompas.com - 02/05/2020, 18:20 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI mengajak masyarakat, termasuk pengusaha untuk memberikan bantuan sosial (bansos) bagi warga yang rentan dari segi ekonomi.

Menurut Anies, program bansos tak harus selalu berasal dari negara atau dari pemerintah. Warga yang berkecukupan juga bisa membantu warga miskin dan rentan miskin.

"Kami di Pemprov DKI tidak ingin program yang bersifat bantuan itu harus selalu bersumber dari negara, justru kita ini memfasilitasi bertemunya antara yang bisa memberi dan membutuhkan," ucap Anies seusai acara launching Jakarta Careline yang disiarkan akun Instagram ACTforhumanity, Sabtu (2/5/2020).

Baca juga: Anies Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Tahap Kedua karena Ada Bantuan Kemensos

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka platform bernama Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) untuk membantu warga terdampak Covid-19.

Laman itu beralamat di https://corona.jakarta.go.id/id/kolaborasi-sosial-berskala-besar.

Di platform ini, individu atau pengusaha yang akan membantu bisa melihat data RW, panti asuhan, hingga rumah perawatan penyandang disabilitas yang bisa dibantu.

"Karena itu platform dari KSBB itu bukan membantu di mana yang memberikan bantuan menyerahkan kepada negara, lalu negara membagikan, bukan, tapi justru membangun hubungan langsung antara yang memberi dan yang menerima dengan di antaranya ada institusi yang memfasilitasi seperti ACT ini," papar dia.

Anies juga mengatakan, PSBB diharapkan memunculkan solidaritas sosial hingga kesetaraan sosial. Ia berharap, hubungan sosial justru lebih baik selama masa PSBB. 

Sebelumnya, Anies meminta 129 perwakilan perusahaan multinasional dan asosiasi bisnis turut berpartisipasi dalam pemberian bantuan.

Ajakan ini diungkapkan Anies saat video konferensi bersama pengusaha-pengusaha tersebut.

Warga yang dibantu adalah warga dengan ekonomi rentan seperti para pekerja harian, buruh, pekerja informal, pekerja lepas, pengemudi ojek, UMKM, hingga para perantau yang bekerja di Jakarta.

Baca juga: Anies: Bulan Puasa Tahun Ini Amat Unik dalam Perjalanan Umat Manusia

"Kita sekarang berhadapan dengan sejumlah besar populasi yang membutuhkan dukungan ekstra pada pasokan makanan. Jadi program kami adalah untuk mengundang sebanyak mungkin partisipan untuk mendukung Kolaborasi Sosial Skala Besar (Large Scale Social Collaboration)," ucap Anies, Selasa (28/4/2020) lalu.

Anies juga menyebutkan, jika ada 2.000 RW di DKI Jakarta yang membutuhkan bantuan karena terdampak Covid-19.

"Kita punya 2000 dusun kecil, beberapa RW, panti asuhan, asrama sekolahan, rumah perawatan penyandang disabilitas, dan juga kelompok-kelompok lain untuk didukung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com