Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Polisi, Jusuf Kalla Peringatkan Krisis Kesehatan bisa Berubah Jadi Krisis Keamanan

Kompas.com - 20/04/2020, 17:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, dalam pandemi Covid-19, salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah adanya gangguan keamanan sebagai dampak melemahnya perekonomian akibat Covid-19.

Namun, agar bisa menghindari gangguan keamanan itu, kata dia, maka penyelesaian yang harus dilakukan adalah masalah utamanya, yakni Covid-19 itu sendiri.

"Kalau kita ingin terhindar dari ancaman gangguan keamanan ini, maka kita selesaikan dulu sebabnya yaitu virus ini," katanya saat menerima 10 siswa Sespim Polri angkatan 60 Tahun 2020 dikutip dari siaran pers, Senin (20/4/2020).

Baca juga: Jusuf Kalla: Jika Banyak Orang Pergi ke Daerah, Penyebaran Covid-19 Akan Cepat

Oleh karena itu, Kalla menilai dalam dua bulan ini merupakan waktu terpenting untuk menyelesaikan persoalan Covid-19.

Menurutnya apabila dalam tempo waktu tersebut belum ada penyelesaianya, maka krisis kesehatan dan ekonomi akan berubah akan menjadi krisis keamanan.

Apabila itu terjadi, kata dia, maka ia pun mengingatkan agar pihak keamanan dapat menangani para pelaku kejahatan tersebut dengan tegas tanpa kekerasan.

"Kalau 98 ditunggangi kepentingan politik, kalau ini murni kriminal karena orang susah. Maka harus tegas dalam menghadapi mereka, tapi jangan dengan kekerasan," kata dia.

Baca juga: Jusuf Kalla: Ada Tiga Masalah yang Harus Diselesaikan Pemerintah Terkait Covid-19

Ia menilai, saat ini Indonesia belum menyelesaikan persebaran Covid-19 yang menjadi penyebab utama kondisi yang dirasakan masyarakat saat ini.

Terutama dari segi kelesuan ekonomi yang berdampak cukup bersar.

Ia menilai, saat ini penyelesaian yang dilakukan justru terfokus pada akibat munculnya Covid-19 ini.

"Sekarang kita cenderung menyelesaikan akibatnya seperti bagi-bagi sembako, meskipun itu perlu tapi harus sebabnya dulu diselesaikan," ujar Jusuf Kalla.

Baca juga: Jusuf Kalla: Pemerintah Pusat Seharusnya Lebih Cepat Bertindak Dibanding Pemda

Adapun data per Senin (20/4/2020), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.760.

Dari jumlah tersebut pasien sembuh tercatat 747 orang dan meninggal 590 orang. 

"Pasien yang sudah sembuh bertambah 61 orang (dalam 24 jam terakhir) sehingga jumlahnya menjadi 747 orang," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com