Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tunda Evakuasi 717 WNI Jemaah Tabligh di India

Kompas.com - 17/04/2020, 21:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pemerintah menunda proses evakuasi 717 WNI jemaah tabligh di India.

Sebabnya Pemerintah India tengah mengkarantina seluruh jemaah tabligh untuk memastikan tak terjangkit Covid-19.

"Rencana ini harus kita tunda karena semua jemaah tabligh di India saat ini sedang menjalani karantina," ujar Retno saat memberikan keterangan pers melalui konferensi video, Jumat (17/4/2020).

Selain itu, Retno melanjutkan sebagian WNI jemaah tabligh lain sedang menjalani proses hukum atas tuduhan pelanggaran terkait dengan aturan visa dan aturan yang menyangkut epidemi dan penanganan bencana.

Baca juga: India Perpanjang Lockdown Virus Corona hingga 3 Mei

Adapun dari 717 WNI jemaah tabligh, sebanyak 75 orang dinyatakan positif Covid-19. Namun dari 75 WNI jemaah tabligh yang terjangkit Covid-19, sebanyak 13 orang telah dinyatakan sembuh.

Ia menambahkan, meski menunda rencana evakuasi, pemerintah terus berkoordinasi dengan KBRI New Delhi dan pemerintah India untuk mendampingi 717 WNI jemaah tabligh di sana.

"Tentunya Dubes RI di New Delhi terus menjalin komunikasi dengan wakil-wakil jemaah tabligh tersebut dan KBRI New Delhi terus melakukan pendampingan kekonsuleran dan pendampingan hukum terhadap jemaah tabligh Indonesia," ujar Retno.

Retno pun mengatakan jumlah WNI di India yang terinfeksi Covid-19 adalah yang tertinggi dibandingkan WNI yang terjangkit di negara lain.

Persentase WNI di India yang terjangkit Covid-19 mencapai 19 persen dari seluruh WNI yang terinfeksi di seluruh dunia.

Baca juga: 75 WNI Jemaah Tabligh di India Positif Covid-1

"Angka ini, angka 75 orang ini merupakan angka tertinggi kalau kita lihat dari WNI yang terpapar Covid-19 dari seluruh dunia. Jadi di seluruh dunia WNI yang terpapar virus ini 394. Yang ada di India saja itu 75 orang yang berarti persentasenya sebesar 19 persen," lanjut dia.

Adapun jumlah kasus positif bertambah menjadi 394 orang, setelah ada penambahan tiga kasus di Inggris.

Sementara, jumlah kasus meninggal dunia bertambah menjadi 17 orang, setelah Inggris mencatat satu kasus kematian baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com