Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Social Distancing, Kemensos Gandeng PT Pos Indonesia Salurkan Sembako di Jabodetabek

Kompas.com - 17/04/2020, 21:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Sosial (Kemensos) akan segera menyalurkan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek).

Penyaluran sembako akan dilakukan dengan tidak menimbulkan kerumunan, sebagai dukungan terhadap upaya social distancing untuk memutus penyebaran Covid-19.

“Penyaluran bantuan sosial (bansos) ini nantinya akan sangat memperhatikan protokol kesehatan, sehingga tidak ada kerumunan,” ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).

Cara yang akan dilakukan, imbuh dia, adalah bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang akan memasukkan alamat penerima ke sistem operator ojek online.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kemensos Persilakan Pemda Gunakan Beras Cadangan Pemerintah

Bansos pun bisa langsung disalurkan ke alamat penerima, sehingga tidak perlu ada kerumunan masyarakat yang mengantre atau berebut bantuan.

“Datanya kami peroleh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Jadi, kami sinkronkan dan salurkan dari yang diusulkan Pemprov DKI. Jadi datanya dari pemerintah daerah (pemda),” kata Pepen.

Sementara itu, Kemensos akan mempercepat penyaluran sembako tersebut yang akan disalurkan selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni.

“Kemensos dan unsur terkait telah siap melaksanakan penyaluran bansos sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 sebagaimana arahan Presiden,” kata Pepen.

Baca juga: Wabah Corona, Kemensos Naikkan Nilai Bantuan Sembako Warga Miskin dan Rentan Selam 6 Bulan

Indeks bantuan sembako adalah Rp 600.000 per bulan per kepala keluarga. Secara teknis, penyalurannya akan dilakukan sebulan dua kali.

“Sehingga satu kantong senilai Rp 300.000. Karena disalurkan sebulan dua kali, maka selama tiga bulan, bisa enam kali penyaluran,” imbuh Pepen.

Ia melanjutkan, bansos untuk April 2020 sudah siap disalurkan. Untuk transparansi, pihaknya pun menjelaskan apa saja jenis sembako yang ada dalam kantong kepada media.

“Terdapat 10 item dalam tas bantuan sembako, yakni mie instan, kornet, sarden, sambal, kecap manis, susu, minyak goreng, teh celup, sabun mandi, dan beras 10 kilogram (kg). Teman-teman media bisa ikut mengawasi,” ujar Pepen.

Baca juga: Masyarakat Kota Semarang Terima Bantuan Sembako dari Kemensos

Ke-10 item itu lantas dimasukkan ke dalam tas bernuansa merah dengan logo kepresidenan. Selain ada tulisan Bantuan Presiden Bersama Perangi Covid-19, terdapat pula info tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com