JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan menunjukkan keinginan masyarakat untuk tetap mudik jelang Idul Fitri tahun 2020 masih tinggi.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan merumuskan beberapa antisipasi yang bisa dilakukan pemerintah.
Menurut peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) sekaligus bagian dari Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan Dicky Pelupessy, perlu ada kampanye untuk dapat mengubah tingginya keinginan rencana masyarakat mudik tersebut.
Baca juga: Survei Ungkap 43,78 Persen Responden Masih Berencana Mudik
Kampanye tersebut, kata dia, meminta agar masyarakat yang berencana mudik ke kampung halaman mengurungkan niatnya itu.
"Pertama, kampanye mengubah rencana masyarakat untuk tidak mudik Idul Fitri sebagai upaya mengurangi risiko penularan Covid-19," ujar Dicky, dikutip dari siaran pers, Rabu (14/4/2020).
Kedua, pengaturan dan antisipasi pergerakan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, terutama pergerakan dari daerah asal menuju ke wilayah tujuan mudik, baik provinsi, kabupaten, maupun kota.
Hasil survei menunjukkan, persentase pemudik dari Provinsi Jawa Barat menuju kabupaten atau kota di provinsi tersebut sebesar 34,37 persen.
Kemudian, ke kabupaten/kota di Jawa Tengah 26,36 persen dan Jawa Timur sebesar 9,04 persen.
Pemudik dari Provinsi DKI Jakarta, wilayah tujuan terbesarnya adalah ke Jawa Tengah 24,18 persen, Jawa Timur 16,01 persen, dan Jawa Barat 14,71 persen.
Baca juga: Cegah Episenter Baru Corona, LIPI Minta Pemerintah Tegaskan Larangan Mudik
Selanjutnya dari Provinsi Jawa Timur, wilayah tujuan terbesar pemudiknya adalah kabupaten/kota di Jawa Timur sebesar 70,22 persen dan Jawa Tengah 14,61 persen.
Dari Jawa Tengah, wilayah tujuan terbesarnya adalah antar kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar 56,21 persen dan DIY sebesar 12,43 persen.
Sementara dari Banten, wilayah tujuan terbesarnya ke Jawa Tengah sebesar 41,77 persen, Jawa Barat 13,92 persen dan DIY 5,06 persen.
"Ketiga, pengaturan dan antisipasi moda transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat, terutama mobil, pesawat, dan kereta api sebagai tiga moda utama pilihan masyarakat untuk mudik," kata dia.
Dari studi sosial Covid-19 berupa survei Persepsi Masyarakat terhadap Mobilitas dan Transportasi, terdapat 43,78 persen responden yang berencana mudik.
Jumlah tersebut dinilai masih tinggi, meski sisanya, sebanyak 56,22 persen menjawab tidak akan mudik.