JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 dari hari ke hari menjadi bukti bahwa penularan masih terjadi di masyarakat.
Menurut dia, pembatasan sosial atau physical distancing yang telah diimbau pemerintah diabaikan.
"Ini memberi bukti kepada kita bahwa penularan di luar masih terjadi, kontak dekat masih diabaikan, kemudian cuci tangan masih belum dijalankan dengan baik," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).
Ia menegaskan, saat ini setiap orang bertanggung jawab atas kesehatan dirinya sendiri dan orang lain.
Baca juga: Gugus Tugas Covid-19 Terima Donasi Rp 66,5 Miliar dari Masyarakat
Yuri meminta agar imbauan tentang pembatasan sosial dan dilakukan dengan disiplin. Kewaspadaan dan kesadaran diri akan kondisi kesehatan juga penting.
"Mari kita lindungi orang tua kita, orang-orang rentan, agar tidak tertular karena dampaknya makin berat untuk mereka," tuturnya.
"Jaga jarak aman ketika berkomunikasi setidaknya 2 meter, cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, hindari menyentuh wajah, tetap aman dan produktif di rumah. Lakukan dengan disiplin," kata Yuri.
Selain itu, Yuri kembali mengingatkan agar masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik menjelang Lebaran.
Baca juga: Cegah Covid-19 Meluas, Pemerintah Siapkan PP Atur Mudik
Yuri mengatakan, virus corona menyebar karena pergerakan manusia.
"Jaga kampung kita tetap sehat, jadi sebaiknya jangan lakukan perjalanan jauh, sebaiknya tidak mudik," kata dia.
"Virus ini berpindah karena dibawa manusia. Pergerakan manusia yang tidak terkendali akan jadi masalah," ujar Yuri.
Hingga Rabu (1/4/2020), pasien Covid-19 dikonfirmasi berjumlah 1.677 orang. Ada penambahan 149 pasien dari data sebelumnya.
Sementara itu, pasien sembuh bertambah 22 orang, sehingga total menjadi 103 orang. Kematian akibat Covid-19 bertambah 21 orang, sehingga total menjadi 157 orang.
Baca juga: UPDATE: Tambah 149, Total Ada 1.677 Kasus Covid-19 di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.