JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, pemerintah tengah merampungkan peraturan pemerintah (PP) terkait mudik. PP itu akan mengatur pergerakan orang saat pulang kampung untuk mencegah penyebaran Covid-19.
PP tersebut, kata dia, akan memperkuat imbauan pemerintah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"PP-nya sedang dirumuskan mungkin dua hari lagi tentang masalah mudik itu. Tapi yang jelas, kami meminta masyarakat untuk tidak mudik sebab risikonya besar sekali," ujar Ma'ruf dalam konferensi pers melalui video conference, Selasa (31/3/2020).
Baca juga: Dalam Lima Hari Tercatat 70 Ribu Orang Lebih Mudik ke DIY
Ia mengatakan, sebagaimana anjuran agama Islam bahwa saat melakukan sesuatu yang diyakini dapat menimbulkan bahaya bagi dirinya atau orang lain adalah dilarang bahkan cenderung diharamkan.
Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah juga sudah meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman sehingga warga negara wajib tidak melakukannya.
"Sesuatu yang wajib menurut agama dan diwajibkan oleh pemerintah itu menjadi kuat," kata dia.
Ma'ruf pun berharap agar masyarakat juga memiliki pengertian dan kesadaran sendiri untuk tidak melakukan perintah dari pemerintah itu.
Oleh karena itu, beberapa tindakan yang dilakukan antara lain pengurangan transportasi umum hingga tidak ada lagi mudik gratis.
"Pemerintah juga menyiapkan bantuan-bantuan kepada mereka yang tidak mudik. Bukan hanya pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Jadi pemda dan pemerintah pusat juga sudah menyiapkan anggarannya," kata dia.
Contohnya, kata dia, pemerintah pusat bersama DKI Jakarta menanggulangi bersama-sama agar tidak ada episentrum baru dalam pandemi Covid-19 ini.
DKI, kata dia, terus melakukan upaya2 penanganan baik berupa pengetesan terhadap mereka yang masih belum dites, dan penanganan untuk ODP dan PDP.
Baca juga: Luhut Tak Menduga, Banyak Masyarakat yang Sudah Mudik
"Tetapi juga diantisipasi kalau ada yang moncor, istilahnya itu ada juga yang pulang, maka daerah-daerah (lain) sudah menyiapkan antara lain mereka juga akan dilakukan pemeriksaan secara ketat. Kalau bandel tentu akan diisolasi selama 14 hari sehingga dia mudik juga tidak bisa kemana-mana," kata dia.
Hal-hal seperti itu, kata dia, sudah diantisipasi oleh daerah lain dan sudah ada koordinasi untuk penanganannya yang terkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.