Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi AHY Bawa Kejayaan Demokrat dan Momen Terakhir SBY Berpidato Politik

Kompas.com - 16/03/2020, 07:01 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat secara aklamasi.

Keputusan itu diambil setelah sidang paripurna melakukan verifikasi dan dinyatakan AHY memenuhi persyaratan menjadi ketua umum dalam Kongres V Partai Demokrat 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2020).

"Betul, terpilih secara aklamasi," ujar Kadiv Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean saat dihubungi.

Baca juga: Tiga Tugas Besar Indonesia 5 Tahun Mendatang Menurut SBY...

Sebelumnya, saat melampirkan formulir pendaftaran calon ketua umum, AHY telah mendapat dukungan 93 persen suara dari DPD ataupun DPC.

Dukungan mayoritas itu secara otomatis memuluskan AHY menjadi calon ketua umum yang sebelumnya diemban SBY.

Partai Demokrat menggelar kongres tak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, Partai Demokrat hanya memakai satu hari untuk melaksanakan forum lima tahunan itu.

Telurkan 10 program

Usai terpilih, AHY langsung menelurkan 10 program selama menakhodai partai berlambang mercy untuk masa bakti 2020-2025.

Baca juga: SBY: Koordinasi Negara-negara di Dunia Cegah Corona Kurang Maksimal

Program pertama adalah mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan militan.

"Kita ingin SDM ditingkatkan kualitasnya, kapasitasnya, integritasnya, karena sekali lagi itu adalah aset, modal penting untuk perjuangan kita," ujar AHY di arena Kongres V Partai Demokrat, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2020).

Program kedua yaitu memperkuat kepemimpinan manajemen yang efektif.

Ketiga, modernisasi Partai Demokrat menuju partai yang cerdas.

Keempat, memperkuat komunikasi politik yang efektif bagi setiap lini.

Kelima, neningkatkan program-program pengabdian masyarakat.

Keenam, membina dan memperluas jaringan konstituen.

Ketujuh, memenangkan suara generasi muda.

Kedalapan, menyukseskan pilkada 2020.

Kesembilan, menyukseskan pemilihan legislatif (pileg) 2024.

Kesepuluh, menyukseskan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Gantikan SBY, AHY Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat secara Aklamasi

Menurut AHY, program kesepuluh menjadi amanah bagi semua kader Demokrat untuk mempersiapkan kader terbaiknya menghadapi Pilpres 2024.

"Hanya Tuhan yang mengetahui itu (ikut Pilpres 2024), tugas kita sebagai manusia bekerja keras dan berikhtiar untuk bisa membangkitkan Partai Demokrat ini, termasuk jika bisa mengikuti kontestasi Pilpres 2024," kata dia.

Butuh nasihat SBY

AHY menegaskan bahwa partainya masih membutuhkan "sentuhan" sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com