Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kini 227 Spesimen Diperiksa Terkait Virus Corona

Kompas.com - 06/03/2020, 14:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah hingga kini telah memeriksa 227 spesimen terkait virus corona di Indonesia. Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/1/2020).

"Sampai data tadi malam sampai pukul 18.00, kami sudah menerima 227 spesimen yang dikirim dari 61 RS di 25 provinsi. Ini tentunya adalah kasus-kasus pasien dengan pengawasan. Ini yang kita lakukan," kata Yuri.

Adapun hingga saat ini sudah ada 13 suspect yang terinfeksi virus corona.

Baca juga: Update Virus Corona 6 Maret: 90 Negara Terinfeksi, 55.637 Orang Sembuh

Sementara itu, pasien yang berstatus positif mengidap Covid-19 hingga saat ini berjumlah dua orang yakni pasien kasus 1 dan 2.

Kasus 1 dan Kasus 2 yang dimaksud adalah warga Depok yang sudah lebih dulu dinyatakan positif virus corona dan kini juga tengah diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

Adapun empat dari 13 orang berstatus suspect pernah terlibat kontak dengan pasien kasus 1 yang positif Covid-19.

"Untuk empat orang yang kita duga suspect, diharapkan nanti sore datang karena sudah diambil spesimennya bersamaan dengan hasil kasus 1 dan 2 juga datanya akan sore ini sudah dapat," ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: 4 Orang yang Kontak dengan Pasien Kasus 1 Berstatus Suspect Covid-19

Ia menambahkan empat orang tersebut kini telah diisolasi di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta.

Meski diduga tertular virus corona, Yuri mengatakan masih harus menunggu hasil tes darah mereka.

"Empat orang yang kontak dekat dan saat ini kami isolasi kondisinya stabil. Beberapa masih ada yang batuk dan pilek ada juga yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius. Tepatnya 37,6 derajat celsius. Artinya masih demam," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com