JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menekankan, rencana pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular seperti virus corona akan sesuai standar internasional.
Hal itu diungkapkan Mahfud sebelum menggelar pertemuan dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hingga Kepala BNPB Doni Munardo di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
"Yang pasti memenuhi standar internasional, nyaman dan aman," ujar Mahfud MD.
Baca juga: TBC Penyakit Menular Berbahaya, Kenali Gejala hingga Pencegahannya
Dia mengatakan, pertemuan dengan Menkes dan Kepala BNPB tersebut merupakan pembicaraan pendahuluan mengenai rencana pembuatan rumah sakit khusus menular.
Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet pada 4 Februari 2020 yang lalu.
"Presiden memberi arahan segera dititipkan, kemungkinan membuat suatu tempat tertentu, ekslusif dalam artian yang dijadikan rumah sakit untuk menanggulangi kalau ada penyakit menular seperti virus corona. Sebagai tempat isolasi tertentu," kata Mahfud MD.
Baca juga: Dokter Li, yang Pertama Kali Peringatkan Wabah Virus Corona di China, Meninggal Dunia
Sebelumnya diberitakan, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, pemerintah bakal menyediakan pulau khusus sebagai lokasi karantina pasien yang terinfeksi virus berbahaya.
Di dalam pulau tersebut nantinya akan didirikan rumah sakit khusus untuk menangani pasien-pasien yang terinfeksi.
"Nanti akan segera dirapatkan. Kita akan cari satu tempat kosong. Kita punya masih banyak, ribuan pulau yang masih kosong. Rencana akan dipilih satu khusus untuk rumah sakit," ujar Mahfud di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Cegah Penyakit Menular Pascabanjir, DKI Akan Semprotkan Cairan Disinfektan
"Bukan hanya corona. Nanti Presiden minta yang jangka panjang disiapkan rumah sakit khusus yang menangani virus-virus menular," lanjut dia.
Rencana tersebut merupakan perwujudan dari instruksi Presiden Joko Widodo untuk menangani bencana berupa penyebaran virus berbahaya.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah masih dalam tahap mencari lokasi pulau yang tepat untuk dijadikan tempat karantina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.