Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Tahunan Komisi Palestina, Indonesia Soroti Konflik yang Kian Buruk

Kompas.com - 29/01/2020, 19:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV DPR, Luluk Nur Hamidah, menyoroti situasi konflik Israel-Palestina yang terus memburuk dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi delegasi DPR yang hadir di pertemuan tahunan Komisi Palestina ke-10 yang digelar di Ouagadougou, Burkina Faso.

“Sejak lebih dari tujuh dekade, perkembangan terbaru masalah Palestina masih tidak menguntungkan Palestina. Situasi Palestina terus memburuk," ujar Luluk melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Didesak Indonesia, DK PBB Keluarkan Status Ilegal Pemukiman Israel di Palestina

Selain itu, ia juga menyoroti persoalan lain seperti pengakuan Amerika Serikat (AS) atas permukiman ilegal Israel, relokasi Kedutaan Besar AS ke Al Quds Al Sharif (Yerusalem), proposal kesepakatan yang diusulkan AS, dugaan normalisasi negara-negara tetangga Israel dan perpecahan Palestina yang belum terselesaikan.

Kemudian terkait situasi Jalur Gaza yang semakin memburuk.

"Itu semua (menjadi) pukulan telak bagi masa depan Negara Palestina,” ucap Luluk.

Oleh sebab itu, politisi PKB ini menegaskan dukungan penuh Indonesia atas langkah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang akan membuka penyelidikan atas kejahatan Israel.

“Upaya ICC itu harus menjadi perhatian bersama. Saya mendesak parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengambil kontribusi nyata dengan mendorong pemerintah masing-masing untuk mendukung langkah ICC itu,” tutur Luluk. 

Baca juga: RI Protes AS yang Anggap Legal Permukiman Israel di Palestina

Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah saat hadir dalam pertemuan tahunan Komisi Palestina ke-10 yang digelar di Ouagadougou, Burkina Faso. Istimewa Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah saat hadir dalam pertemuan tahunan Komisi Palestina ke-10 yang digelar di Ouagadougou, Burkina Faso.

Selain itu, Luluk juga mengingatkan, permukiman ilegal Israel sebagai ancaman paling berbahaya bagi pembentukan negara Palestina di masa depan.

Menurut dia, langkah tersebut akan mengubah lanskap Palestina baik secara demografis maupun sosial.

Sehingga, pada akhirnya semua tanah Palestina yang diduduki akan dipaksa sebagai bagian dari wilayah Israel.

Sayangnya, kata Luluk, permukiman ilegal Israel terus berlanjut.

Luluk juga menyampaikan keprihatinan terkait kondisi kemanusiaan rakyat Palestina yang semakin terdegradasi.

“Kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan serta kelompok muda Palestina tidak mendapatkan hak-hak yang layak sebagai manusia,” kata dia. 

Baca juga: Menlu RI Dorong Negara OKI Solidkan Dukungan ke Palestina

Merujuk kepada serangkaian persoalan di atas, delegasi Indonesia, menyarankan Komisi Palestina di parlemen OKI untuk membentuk misi khusus berkunjung ke Gaza.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com