Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Akan ke Malaysia, Bahas Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Kompas.com - 25/01/2020, 18:44 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, dirinya akan segera bertolak ke Malaysia.

Agenda pertemuan dengan Pemerintah Malaysia itu disebutkan membahas soal penculikan WNI di Perairan Sabah, Malaysia, yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.

"Dalam waktu dekat kami ke sana (Malaysia) bahas Abu Sayyaf. Kita terus mengejar Abu Sayyaf," kata Mahfud dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).

Baca juga: Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf Berulang, Mahfud MD Cari Solusi

Menurut dia, Indonesia dan Malaysia mesti punya komitmen yang sama terhadap penculikan yang dilakukan Abu Sayyaf.

Sebab, kata Mahfud MD, penculikan terhadap WNI beberapa kali terjadi di perairan Malaysia atau Filipina.

"Kita harus punya pandangan yang sama tentang Abu Sayyaf. Menculik WNI di perairan Malaysia. WNI diculik selalu di perairan Malaysia atau Filipina. Tidak berani di perairan Indonesia," ujar dia.

Mahfud MD mengatakan, hingga sejauh ini sudah ada 44 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf. Ia menegaskan hal tersebut tak bisa dibiarkan.

"Sudah 44 orang kita diculik, semuanya berhasil dibebaskan, tetapi itu kan buang-buang biaya, waktu dan sebagainya," kata Mahfud.

Baca juga: Pemerintah Cari Solusi Jangka Panjang soal Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Selain dengan Malaysia, penguatan kerja sama dengan Filipina juga perlu dilakukan.

Mahfud mengatakan ketiga negara harus kompak mengusir kelompok Abu Sayyaf.

"Lebih baik kita memperkuat kerja sama Mafindo (Malaysia-Filipina-Indonesia) sejak zaman Bung Karno (Sukarno) untuk mengusir perompak itu agar hubungan kerja sama antara Malaysia, Filipina, dan Indonesia makin kuat. Sekarang yang tertahan ada lima. Yang 39 sudah bebas," ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi I: Pemerintah Tak Boleh Dipermainkan Abu Sayyaf

Diberitakan, kelompok Abu Sayyaf kembali menculik 5 nelayan Indonesia di wilayah perairan Sabah, Malaysia.

Dari delapan kru kapal yang semuanya WNI, lima orang di antaranya diculik. Sementara itu, tiga di antaranya dibebaskan bersama kapal mereka.

Dikutip dari Harian Kompas (20/01/2020), 8 WNI ditangkap kelompok Abu Sayyaf di wilayah perairan Sabah, Malaysia, Kamis (16/1), sekitar pukul 20.00.

Diketahui, aksi penculikan ini merupakan aksi penculikan baru setelah seorang nelayan Indonesia, yang telah ditahan kelompok Abu Sayyaf selama 115 hari, telah dibebaskan di Sulu pada 15 Januari 2020.

Kelima orang WNI yang masih hilang yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Belakangan diketahui, berdasarkan informasi dari keluarga, seorang WNI yang masih berusia 11 tahun, Mohamad Khairuddin, juga ikut menjadi korban penculikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com