Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Satgas Saber Pungli Akan Dievaluasi

Kompas.com - 09/01/2020, 16:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD akan mengevaluasi kinerja Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).

Evaluasi itu dilakukan menyusul masa kerja Satgas Saber Pungli yang telah habis per 31 Desember 2019 dan diperpanjang hingga April 2020.

"Saber Pungli SK-nya sudah habis tanggal 31 Desember 2019 dan diperpanjang lagi dulu sampai April 2020," ujar Mahfud seusai rapat dengan Satgas Saber Pungli di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

"Paling lama sampai April karena kami akan evaluasi kerja dan tata hukumnya," lanjut dia.

Baca juga: Tito Karnavian Titip Pesan ke Idham Azis soal Satgas Saber Pungli...

Nantinya SK tersebut akan diperbarui lagi sekitar Maret atau April 2020.

Mahfud mengatakan, saat ini Satgas Saber Pungli bertindak sebagai salah satu unit dari pemberantasan korupsi.

Namun, cakupannya berada di eksekutif karena lebih banyak mengawasi tenaga administrasi mengingat pungli-pungli itu terjadi di sekitar sana sehingga ditangkapi oleh Saber Pungli.

"Nah, pertanyaan sering muncul itu, kalau tindakan pidana mestinya polisi dan kejaksaan, ini kok bisa ada sipil? Sebenarnya tidak salah, karena di dalam praktiknya kalau terjadi tindak pidana memang yang turun polisi melalui aparat resmi," kata dia.

Baca juga: Kapolri Baru Diminta Aktifkan Lagi Saber Pungli

Sesungguhnya, kata dia, Saber Pungli hanya sebagai pengumpan.

Dengan demikian, ke depan, pihaknya akan memperbaiki struktur dari Satgas Saber Pungli agar secara hukum pelaksanaannya lebih tepat secara yuridis.

"Karena yang menjadi dasar (pembentukan Saber Pungli) kan ada Peraturan Presiden dan Keputusan Menko Polhukam. Nanti masih akan diperbaiki lagi," kata dia.

Evaluasi itu juga, kata dia, dilakukan dalam rangka memperkuat semua lini yang memungkinkan untuk memberantas korupsi dengan sungguh-sungguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com