Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka, Ini Kiprah Bupati Saiful Ilah di Sidoarjo

Kompas.com - 09/01/2020, 05:18 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa pada Rabu (8/1/2020) malam.

Hampir 20 tahun Saiful memimpin Sidoarjo. Sepuluh tahun pertama, ia jalani sebagai Wakil Bupati Sidoarjo mendampingi Win Hendarso.

Belakangan, Win diganjar kurungan lima tahun penjara pada 2013, setelah dinyatakan terbukti melakukan korupsi dana kas daerah sebesar Rp 2,4 miliar.

Pada 2010, Saiful yang juga politikus PKB itu mencalonkan diri sebagai kandidat bupati bersama Hadi Sutjipto sebagai calon wakil bupati, dan menang.

Baca juga: Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Terjaring OTT KPK

Saiful Ilah pun meminpin kabupaten yang dikenal sebagai Kota Delta itu selama lima hingga 2015.

Pada 2015, ia kembali mencalonkan diri sebagai bupati. Kali ini, ia menggaet Nur Ahmad Syaifuddin sebagai kandidat wakil bupati. Ia pun akhirnya kembali terpilih untuk masa jabatan hingga 2021.

Saiful Ilah diketahui memiliki posisi penting di struktur pimpinan PKB di daerah, yaitu sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo.

Baca juga: Kaget Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Kena OTT KPK, PKB Akan Bahas Sanksi

Pria yang akrab disapa Abah Ipul itu pun telah memiliki rencana untuk mendorong agar anaknya, Amir Aslichin, yang kini merupakan anggota DPRD Jawa Timur itu, untuk maju di Pilkada Sidoarjo.

"Tentu saya mendukung (jika Iin benar-benar maju sebagai calon bupati). Tapi kan sekarang ini kondisi politik masih dinamis," kata Saiful Ilah saat diwawancara Surya seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu.

Sebelumnya, Saiful ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan. Ini merupakan OTT pertama setelah pimpinan KPK berganti di bawah kepemimpinan Firli Bahursi cs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com