Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua Komisi VIII Dukung Pembuatan RUU Mitigasi Perubahan Iklim

Kompas.com - 08/01/2020, 12:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mendukung usulan Ketua MPR Bambang Soesatyo terkait pembuatan Rancangan Undang-Undang (RUU) Mitigasi Perubahan Iklim.

Menurut Ace, RUU Mitigasi Perubahan Iklim dapat dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) jangka menengah sesuai prosedur yang disepakati DPR periode 2019-2024.

Ace mengatakan, mitigasi bencana tidak hanya berimplikasi pada aspek kebencanaan, tetapi berpengaruh pada aspek lain seperti pertanian.

"Jadi soal mitigasi perubahan iklim atau climate change seharusnya dibahas bersama-bersama dengan Komisi VII atau Komisi IV yang membidangi linkungan atau pertanian dan kelautan," kata Ace saat dihubungi wartawan, Rabu (8/1/2020).

Baca juga: Curah Hujan Ekstrem, Koalisi Masyarakat Sipil Minta RUU Perubahan Iklim Dibahas dan Disahkan

Ace juga mengatakan, saat ini, Komisi VIII tengah merevisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Menurut dia, secara kelembagaan pengorganisasian manajemen kebencanaan di Indonesia masih perlu disinergikan antarlembaga terkait.

"Selain itu, mitigasi bencana kita belum menjadi orientasi pembangunan kita. Tata ruang wilayah kita belum memperhatikan aspek pencegahan bencana. Masih banyak misalnya pemukiman yang berada di daerah rawan bencana," ujarnya.

Baca juga: Kunjungi Korban Banjir, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Penyembuhan Trauma Anak

Sebelumnya diberitakan, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengunjungi para pengungsi akibat banjir di GOR Pangadegan, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).

Kehadiran Bambang di tempat pengungsian ikut dihadiri Camat Pancoran M Rizki Adhari, anggota Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (Gerak BS), Pemuda Pancasila, SOKSI, Baladhika Karya, dan Wanita Swadiri. 

Bambang mengatakan, jangan sampai bencana banjir menjadi trauma bagi anak-anak. Oleh karena itu, pemberian trauma healing menjadi langkah yang harus dilakukan.

"Jika saja mitigasi bencana bisa dilakukan sejak jauh-jauh hari, kita bisa meminimalisasi korban anak. Jangan sampai musibah ini membekas menjadi trauma di benak mereka. Trauma healing menjadi hal yang urgent diberikan kepada mereka," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2020).

Selain itu, Bambang mengusulkan, pemerintah dan DPR RI perlu mempertimbangkan membuat Rancangan Undang-Undang Mitigasi Perubahan Iklim, agar Indonesia memiliki perencanaan terkait perubahan iklim.

"Singapura punya perencanaan hingga 100 tahun dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan negaranya tak tenggelam akibat pasang air laut. Tak sekadar rencana, namun eksekusinya juga dijalankan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com