Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Temukan Dugaan Ada Perlakuan Khusus untuk Napi Korupsi di Lapas Cibinong

Kompas.com - 28/12/2019, 20:12 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ombudsman menemukan dugaan adanya perlakuan khusus untuk narapidana kasus korupsi di Lapas Klas II A, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saat menginspeksi Lapas Cibinong, Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala melihat ada pemisahkan yaitu blok Alfa untuk narapidana umum dan blok Bravo untuk narapidana tindak pidana korupsi.

Di blok Alfa, satu sel tahanan bisa digunakan untuk 10 sampai 25 orang. Sementara di blok Bravo, satu sel diisi oleh satu orang narapidana tipikor.

Selain itu, sel di blok Bravo dilengkapi dengan toilet duduk dan shower. Sebaliknya, di blok Alfa, para narapidana harus menggunakan kamar mandi umum.

Baca juga: Terlalu Luas, Sel Setya Novanto di Lapas Sukamiskin Dirombak

Adrianus pun mempertanyakan latar belakang adanya perlakuan khusus itu.

"Sepanjang ada pertimbangan (yang tepat) sih menurut saya tidak ada masalah. Tapi pertimbangannya apa, jangan karena dia napi tipikor lalu diistimewakan, itu tidak boleh," ujar Adrianus usai menggelar sidak di Lapas Klas II A, Cibinong, Sabtu (28/12/2019).

"Jadi, kalau emang itu hak narapidana tipikor apa pertimbangannya? Jangan sampai ada kesan kok ini sudah korupsi, lalu kaya, tapi malah diistimewakan, " lanjut dia menegaskan.

Baca juga: Pengedar Ganja di Bekasi Dikendalikan Napi Lapas Gunung Sindur

Jika pertimbangan pemisahan adalah faktor usia para narapidana kasus korupsi, Adrianus meminta perlakuan sama juga diberikan untuk narapidana kasus pidana umum yang sudah uzur.

"Kalau memang karena faktor usia itu juga bagus. Tapi kalau begitu, kita harus pastikan juga bahwa untuk mereka yang bukan narapidana tipikor dan berusia tua juga bisa mendapatkan hal yang sama," jelas Adrianus.
"Ini adalah satu hal yang harus dijawab oleh Ditjen Pemasyarakatan (Ditjen PAS). Kami akan undang Ditjen PAS untuk klarifikasi," ungkapnya.

Adrianus pun mengingatkan, pengelolaan lapas harus dilakukan dengan baik.

Dia menyinggung kondisi di Lapas Sukamiskin yang kepercayaan masyarakat terhadap lembaga itu sudah mencapai titik rendah.

Karena itu, Adrianus mengingatkan pengelolaan lapas lainnya tidak boleh teledor seperti di Lapas Sukamiskin.

"Misal yang seperti ada di Lapas Sukamiskin. Maka kalau situasinya seperti itu kan susah ya, semuanya nanti serba tidak dipercayai. Nah trust masyarakat kepada Lapas Sukamiskin ini sudah rendah," ujar Adrianus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com