Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Delegasi 2 Negara Ini Ingin Program Dompet Dhuafa Diterapkan di Banyak Negara

Kompas.com - 18/12/2019, 19:12 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagian delegasi jaringan global yang tergabung dengan Dompet Dhuafa berkunjung ke kawasan pemberdayaan Dompet Dhuafa, khususnya ke Zona Madina, Kamis (12/12/2019).

Salah satu delegasi dari Tanzania, Zuma, mengungkapkan program Dompet Dhuafa harus dijadikan contoh dan diterapkan di negara lain, terlebih negara-negara berkembang.

Menurutnya, setelah melihat program-program Dompet Dhuafa, kekuatan filantrofi islam seharusnya dapat diterapkan di negara-negara lain.

Program-program yang dia maksud adalah Rumah Sehat Terpadu (RST), Rumah Sehat Qatar Charity, Rumah Kopi Madaya, dan SMART Ekselensia Indonesia.

Zuma menyebut Zona Madina merupakan kawasan yang luar biasa. Dia tidak membayangkan ada rumah sakit yang benar-benar gratis.

“Saya sangat terkesan dengan program-program Dompet Dhuafa. Hari ini, saya mengunjungi RST, dan sekarang manajemen program ini sangat luar biasa. Alhamdulillah," ungkapnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa dan Kabupaten Magetan Berkolaborasi Berantas Kemiskinan

Selain RST, ada juga sekolah akselerasi yang gratis tapi tetap memiliki pelayanan dan fasilitas yang baik.

Uniknya lagi, seluruh operasional berjalan layaknya rumah sakit dan sekolah unggulan pada umumnya.

“Menurut saya, kita semua harus mengaplikasikannya di seluruh dunia. Betapa hebatnya kekuatan zakat, sedekah, dan wakaf,” tuturnya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Senada dengan Zuma, delegasi asal Suriname Nur Laily berharap Dompet Dhuafa dapat menerapkan program-program pemberdayaan berbasis wakaf dan zakat pada negara-negara lain, termasuk di negaranya.

Dia terkesan dengan SMART Ekselensia karena memiliki fasilitas pengajaran dan pendidikan yang baik.

Baca juga: Gelar Humanesia, Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Beri Kado Akhir Tahun untuk Kemanusiaan

Bahkan seluruh alumninya mampu terserap oleh perguruan-perguruan tinggi negeri ternama.

“SMART Ekselensia Indonesia sangat unik karena anak-anak yang sekolah tidak hanya memiliki IQ tinggi, tapi juga yang kekurangan dan memiliki skill,” ungkapnya.

Apalagi, lanjutnya, sekolah ini gratis dan tidak pernah dia lihat di mana pun. Selain itu, ada juga tahfidz.

“Menurut saya program ini harusnya tidak hanya di Indonesia, tapi kita bisa membuatnya, contohnya, terdistribusi di negara lain, seperti negara saya. Ini akan menjadi contoh bagus karena saya belum melihatnya di tempat lain," papar Laily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com