Salin Artikel

Delegasi 2 Negara Ini Ingin Program Dompet Dhuafa Diterapkan di Banyak Negara

KOMPAS.com – Sebagian delegasi jaringan global yang tergabung dengan Dompet Dhuafa berkunjung ke kawasan pemberdayaan Dompet Dhuafa, khususnya ke Zona Madina, Kamis (12/12/2019).

Salah satu delegasi dari Tanzania, Zuma, mengungkapkan program Dompet Dhuafa harus dijadikan contoh dan diterapkan di negara lain, terlebih negara-negara berkembang.

Menurutnya, setelah melihat program-program Dompet Dhuafa, kekuatan filantrofi islam seharusnya dapat diterapkan di negara-negara lain.

Program-program yang dia maksud adalah Rumah Sehat Terpadu (RST), Rumah Sehat Qatar Charity, Rumah Kopi Madaya, dan SMART Ekselensia Indonesia.

Zuma menyebut Zona Madina merupakan kawasan yang luar biasa. Dia tidak membayangkan ada rumah sakit yang benar-benar gratis.

“Saya sangat terkesan dengan program-program Dompet Dhuafa. Hari ini, saya mengunjungi RST, dan sekarang manajemen program ini sangat luar biasa. Alhamdulillah," ungkapnya.

Selain RST, ada juga sekolah akselerasi yang gratis tapi tetap memiliki pelayanan dan fasilitas yang baik.

Uniknya lagi, seluruh operasional berjalan layaknya rumah sakit dan sekolah unggulan pada umumnya.

“Menurut saya, kita semua harus mengaplikasikannya di seluruh dunia. Betapa hebatnya kekuatan zakat, sedekah, dan wakaf,” tuturnya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Senada dengan Zuma, delegasi asal Suriname Nur Laily berharap Dompet Dhuafa dapat menerapkan program-program pemberdayaan berbasis wakaf dan zakat pada negara-negara lain, termasuk di negaranya.

Dia terkesan dengan SMART Ekselensia karena memiliki fasilitas pengajaran dan pendidikan yang baik.

Bahkan seluruh alumninya mampu terserap oleh perguruan-perguruan tinggi negeri ternama.

“SMART Ekselensia Indonesia sangat unik karena anak-anak yang sekolah tidak hanya memiliki IQ tinggi, tapi juga yang kekurangan dan memiliki skill,” ungkapnya.

Apalagi, lanjutnya, sekolah ini gratis dan tidak pernah dia lihat di mana pun. Selain itu, ada juga tahfidz.

“Menurut saya program ini harusnya tidak hanya di Indonesia, tapi kita bisa membuatnya, contohnya, terdistribusi di negara lain, seperti negara saya. Ini akan menjadi contoh bagus karena saya belum melihatnya di tempat lain," papar Laily.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/18/19120601/delegasi-2-negara-ini-ingin-program-dompet-dhuafa-diterapkan-di-banyak

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke