Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Klaim Miliki Mekanisme Penanganan Tindakan Kekerasan Oknum Aparat

Kompas.com - 18/12/2019, 08:37 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengklaim telah memiliki mekanisme penanganan tindakan kekerasan oleh oknum aparat kepolisian.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal tak membantah bahwa konsolidasi cukup sulit dilakukan mengingat banyaknya jumlah anggota polisi.

Namun, Polri mengaku meningkatkan pengawasan untuk menekan tindakan kekerasan atau berlebih tersebut.

"Kalau ada oknum, kita bicara oknum karena 470.000 lebih personel polisi itu tidak gampang konsolidasinya," ungkap Iqbal ketika ditemui di Terminal Petikemas Koja, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2019).

"Karena itu, program prioritas Pak Kapolri itu jelas bahwa kita melakukan penguatan pengawasan. Menekan budaya arogansi dan eksesif. Dan selalu ada mekanismenya," kata dia.

Baca juga: Polisi Diminta Usut Kekerasan Aparat dalam Penggusuran di Tamansari, Bandung

Ia pun mencontohkan perihal dugaan kekerasan aparat saat peristiwa rusuh di permukiman warga Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Iqbal mengatakan bahwa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Barat telah memeriksa 62 personel Polda Jabar terkait rusuh tersebut.

Kemudian, dua orang di antaranya diduga melanggar aturan disiplin.

Menurut Iqbal, langkah itu menunjukkan komitmen Polri dalam menangani dugaan kekerasan aparatnya.

"Artinya Polri selalu berkomitmen apabila ada oknum polisi yang menggunakan kekerasan di luar kewenangannya, tidak sesuai dengan SOP," ujarnya.

Iqbal pun juga menyinggung aparat yang menjadi korban dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Presiden Didesak Intruksikan Kapolri Investigasi Kekerasan Aparat saat Demo Mahasiswa

Salah satu yang disebutkannya adalah seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang meninggal dunia saat diserang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Parigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).

"Jadi jangan hanya dilihat oknum polisi, tapi polisi-polisi yang baik, yang gugur demi nusa dan bangsa," tutur Iqbal.

Sebagai informasi, kejadian dugaan kekerasan aparat beberapa kali muncul sepanjang tahun 2019.

Selain peristiwa di Tamansari tersebut, dugaan tersebut sempat muncul saat kerusuhan pada 21-22 Mei 2019 dan pengamanan demo mahasiswa menolak RKUHP dan revisi UU KPK di bulan September 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com