Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Dilantik sebagai Ketua KPK, Komjen Firli Terima Tanda Kehormatan dari Polri

Kompas.com - 11/12/2019, 11:55 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama kepada 26 perwira tinggi (pati) Polri.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan bahwa penghargaan diberikan kepada pati yang berprestasi.

"Itu penghargaan terhadap perwira tingggi yang secara selektif tim menilai sudah mengabdi tanpa cacat, berprestasi di luar tugas pokoknya sehingga negara memberikan penghargaan itu," kata Iqbal di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Lagi, Kapolri Mutasi Komjen Firli Bahuri

Salah satu yang menerima penghargaan adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih untuk periode 2019-2023 Komjen Firli Bahuri.

Ia baru saja dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.

Mutasi itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.

Padahal, Firli belum genap sebulan menjabat sebagai Kepala Baharkam. Ia melakukan serah terima jabatan pada 19 November 2019.

Baca juga: Ingin Bertemu Firli Cs, Saut akan Bilang Mau jadi Penakut atau Pemberani?

Selain itu, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Listyo Sigit Prabowo pun menerima penghargaan.

Listyo akan segera menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).

Pati lain yang menerima penghargaan ialah Ketua Umum PSSI Komjen Mochamad Iriawan, Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.

Lalu, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, serta Koorsahli Kapolri Irjen Refdi Andri.

Firli dan empat pimpinan KPK terpilih lainnya bakal dilantik pada Desember ini. Pimpinan KPK akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com