Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak-atik Pengurus Golkar: Kuasa Airlangga dan Bayangan Bamsoet

Kompas.com - 06/12/2019, 05:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar telah selesai menyelenggarakan Musywarah Nasional (Munas).

Munas yang digelar selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (3-5/12/2019) itu, menetapkan dan melantik Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar untuk kedua kalinya.

Airlangga ditetapkan secara aklamasi karena 558 kader Golkar pemilik suara menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk memimpin Partai Golkar periode 2019-2024.

Selain ketua umum, Munas juga menetapkan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar.

Baca juga: Pilih Ketum secara Aklamasi, Golkar Dinilai Takut Kembali Terjebak Dualisme

Agung Laksono ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pakar, Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Kehormatan, dan Muhammad Hatta sebagai Ketua Dewan Etik.

Meski begitu, Munas Golkar tidak serta-merta menetapkan struktur kepengurusan.

Punya waktu 60 hari

Struktur kepengurusan Golkar yang baru akan disahkan dalam kurun waktu maksimal 60 hari setelah penutupan Munas Golkar.

Adapun Munas ditutup pada Kamis (5/12/2019). Artinya, struktur kepengurusan paling lambat disahkan pada awal Febuari mendatang.

"Maksimal 60 hari harus ada pengukuhan setelah penutupan Munas," kata Politisi Golkar Ahmad Doli Kurnia saat ditemui di Munas Golkar yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: Tutup Munas Golkar, Wapres Minta Bamsoet dan Airlangga Terus Bersatu

Sementara itu, meski punya waktu 60 hari, Airlangga mengaku akan menyelesaikan struktur kepengurusan dalam waktu 45 hari.

"Saya diberi waktu 60 hari, tetapi saya akan berjanji saya akan kerjakan maksimal 45 hari," kata Airlangga.

Tidak sendiri

Meskipun dipercaya sebagai formatur tunggal dalam menyusun struktur kepengurusan partai, Airlangga Hartarto tidak sendiri.

Ia akan dibantu tiga perwakilan DPD dan unsur organisasi masyarakat (Ormas) dalam merancang kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com