Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhan: Saya Berpengalaman Perang Siber

Kompas.com - 29/11/2019, 19:36 WIB
Dani Prabowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menilai, ancaman perang siber di jagat maya bukanlah isapan jempol. Oleh karena itu, segala potensi ancaman yang mungkin timbul dari perang ini seharusnya sudah dapat diantisipasi.

Sakti mengaku memiliki pengalaman dalam menghadapi situasi perang siber tersebut. Pasalnya, pria yang menggeluti bisnis di bidang telekomunikasi itu memiliki teknologi untuk memantau perang tersebut.

“Saya cukup punya pengalaman langsung selama delapan bulan selama pesta demokrasi kemarin. Bahkan sampai sekarang dampaknya masih ada,” kata Sakti saat berbincang dengan awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Menhan Prabowo Peringatkan Jangan Ada Praktik Rente di Sektor Pertahanan

Pemerintah, kata dia, sebenarnya tidak tinggal diam dalam menghadapi ancaman perang siber. Oleh karena itu, pada 2017 lalu, pemerintah membentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Tapi sampai sekarang anggaran belum ada sehingga belum disiapkan alat penangkal,” ujarnya.

Ia pun membandingkan kondisi keamanan siber di Indonesia dengan China. Menurut dia, pemerintah China memiliki kebijakan yang memungkinkan untuk memberikan perlindungan terhadap setiap ancaman kejahatan siber yang mungkin terjadi.

“Ibaratnya kalau mau masuk ke ruang sini, tidak bisa. Kita, bolong-bolong,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menambahkan, membangun pertahanan siber menjadi sebuah kebutuhan.

Baca juga: Wamenhan: Industri Pertahanan Indonesia Orientasinya Untung Rugi

Untuk mewujudkannya, diperlukan koordinasi antara Kemenhan dan BSSN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara (BIN) untuk membangun pertahanan serta mengantisipasi potensi perang tersebut.

“Tatanan dunia baru itu ya sekarang ini. Karena dia (perang siber) langsung nusuk ke hati. Tidak peduli dia siapa, punya gelar doktor dari universitas terkemuka sekalipun,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com