Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dompet Dhuafa akan Didik Napi Jadi Entrepreneur

Kompas.com - 27/11/2019, 16:41 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comDompet Dhuafa akan membina narapidana menjadi entrepreneur atau pengusaha dengan memberikan akses permodalan guna mengangkat harkat dan martabatnya.

“Setidaknya (para napi) memiliki pekerjaan berdasarkan keterampilan yang dikuasainya” ujar Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Imam Rulyawan seperti dalam keterangan tertulisnya.

Imam sendiri mengatakan itu saat menandatangani surat kerja sama pelaksanaan program Pendidikan Kader Dai (PKD) Lembaga Pemasyarakatan (LP), di Kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Gambir, Jakarta, Sabtu (26/11/2019).

Kerja sama tersebut merupakan langkah Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui Ditjen Pemasyarakatan yang menggandeng Dompet Dhuafa untuk melakukan pembinaan dan pendidikan terhadap narapidana di Indonesia.

Imam mengungkapkan, setiap manusia harus memberi peluang yang sama pada sesama, dalam hal ini narapidana, agar dapat kembali menjadi manusia pada umumnya.

Baca juga: Gandeng Aqua, Dompet Dhuafa Sebarkan Ilmu Bisnis

Imam menjelaskan, secara umum program PKD bertujuan untuk melahirkan da’i yang bertakwa, berilmu, dan berakhlaq karimah sehingga menjadi teladan bagi umat.

Sementara itu, untuk ruang lingkup kerja sama meliputi pembinaan jurnalistik dan literasi, pembinaan dan pendidikan dai, serta manajemen Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

“Tentu, kami bisa membantu dengan program napi menjadi dai, napipreneur, jurnalis, agar nanti mereka bisa punya kepercayaan diri dan mendapat kesempatan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sekitar," jelasnya.

Meski begitu, Imam mengatakan kerja sama ini tidak hanya terpatok pada tiga hal tersebut. Hal atau kegiatan lainnya yang dirasa perlu, akan dilaksanakan juga sesuai dengan persetujuan bersama.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan Ditjen Pemasyarakatan dan Dompet Dhuafa mempunyai kesamaan Pemasyarakatan sion dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia (SDM) menjadi unggul dan berdaya saing.

“Hari ini isi Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan rutan sebanyak 268.000 orang. Kami tidak bisa kerja sendiri, kami memerlukan mitra untuk melakukan percepatan dan ketepatan,” terang Sri yang juga hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut.

Baca juga: Cerita Adhe, Mantan Napi yang Ubah Stigma Negatif dengan Keindahan Lampion Paralon

Dia berharap, apa yang dilakukan olehnya dapat segera diimplementasikan dalam kesempatan kedua setelah mereka menjalani masa pembinaan di LP

Sosialisasi penyadaran kepada masyarakat

Selain memberikan pendidikan kepada napi, Dompet Dhuafa dan Ditjen Pemasyarakatan juga berupaya memberikan sosialisasi tentang penyadaran kepada masyarakat bahwa menjadi narapidana bukan berarti kebaikannya telah berakhir.

“Kerja sama antara Ditjen Pemasyarakatan dengan Dompet Dhuafa ini menjadi sejarah baru bahwa saudara-saudara kita yang mendapatkan masalah sebagai narapidana merupakan saudara kita yang harus kita sayangi juga,” ungkap Imam.

Pasalnya, ungkap Imam, mereka ini terkena suatu hal kesalahan pidana, sehingga tidak dapat berkumpul bersama dengan orang lain.

Baca juga: Dalam RUU Pemasyarakatan, Narapidana Berhak Rekreasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com