Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Jelang Munas Golkar, dari Aklamasi Hingga Potensi Perpecahan

Kompas.com - 15/11/2019, 07:21 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar bakal menggelar musyawarah nasional (munas) untuk memilih ketua umum periode lima tahun ke depan.

Munas rencananya dilakukan pada awal Desember 2019 mendatang.

Jelang pemilihan ketua umum ini, sejumlah dinamika pun muncul. Mulai dari nama calon ketua umum, hingga mekanisme pemilihan ketua.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum:

1. Sinyal Kandidat

Sejumlah nama kader Golkar disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (14/11/2019)Dok. Partai Golkar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (14/11/2019)
Baca juga: Dewan Pakar Berharap Munas Golkar Lahirkan Ide Besar untuk Indonesia

Di antara nama yang beredar, dua nama yang santer terdengar adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator Bidang Pratama Bambang Soesatyo.

Airlangga sempat meminta supaya tak ada aksi saling sikut di internal partai. Ia berharap supaya munas dapat mengedepankan azas demokratis.

Hal ini disampaikan Airlangga dalam forum rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang dihadiri petinggi dan kader Golkar, termasuk Bambang Soesatyo.

"Kia bertekad bahwa masa lalu sudah lewat. Tidak lagi ada masanya kita pecah ataupun saling sikut," kata Airlangga di Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).

Sementara itu, Bambang Soesatyo mengaku belum membuat keputusan.

Ia tidak mengiyakan bakal mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam munas, tetapi, tidak juga membantah.

Baca juga: Munas Golkar Bakal Digelar Mulai 3 Desember 2019

"Saya sendiri pada saatnya akan memutuskan apakah saya akan maju atau tidak. Tapi sebelum saya nyatakan, bukan berarti saya tidak maju," kata Ketua MPR itu.

2. Ingin Aklamasi

Hingga saat ini, mekanisme pemilihan calon ketua umum belum ditetapkan oleh Golkar.

Halaman:


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com