JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono berharap Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional Partai Golkar dapat menyiapkan ide besar untuk kemajuan bangsa dan negara di masa depan.
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar telah menetapkan Musyawarah Nasional Partai Golkar berlangsung 3-6 Desember 2019 di Jakarta.
Agung menjelaskan, Munas Golkar tak melulu membahas kepengurusan. Forum tertinggi Partai Golkar itu, ia melanjutkan, juga menjadi wahana menggodok gagasan-gagasan kader partai untuk membangun Indonesia.
“Menjadi tugas SC bahwa Munas Golkar ke depan harus lebih baik. Tidak hanya memilih ketua, tetapi juga mampu melahirkan gagasan-gagasan segar untuk kemajuan bangsa dan negara,” kata Agung saat rapat paripurna I Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Baca juga: Munas Golkar Bakal Digelar Mulai 3 Desember 2019
Politisi senior Golkar itu pun mengajak kader Partai Golkar mengutamakan musyawarah untuk mufakat saat mengambil keputusan dalam munas.
“Sebagai partai besar, kita harus tunjukkan bahwa Golkar bisa menyelesaikan segala sesuatunya dengan musyawarah mufakat,” ucapnya.
Golkar, ia melanjutkan, perlu memanfaatkan segenap potensi dalam menyongsong momentum politik, Pemilu 2024.
“Pada 2024 nanti tidak ada lagi petahana. Bahkan, saat ini kita memiliki potensi dengan menduduki posisi-posisi strategis, menko, menteri, dan sebagainya sehingga ini menjadi ajang Partai Golkar menunjukkan eksistensinya,” kata dia.
Tak cuma itu, Golkar perlu mengoptimalkan kader-kadernya untuk mengisi pos-pos badan usaha milik negara (BUMN) agar dapat mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara.
Agung juga menegaskan, Golkar merupakan keluarga besar yang memiliki perbedaan pandangan.
Namun, seluruh kader Partai Golkar mesti menerima dan menjalani keputusan munas mendatang.
“Formatur terpilih harus bersama-sama merangkul. Hal ini bukan berarti lantas pengurus DPP akan "membengkak" tetapi tetap harus selektif,” ujarnya.
Upaya mengakomodasi berbagai kubu di internal Golkar tetap mesti memperhatikan kader-kader terbaik, tokoh-tokoh masyarakat, dan organisasi sayap.
“Semuanya itu akan berperan sebagai vote getter,” kata Agung.
Agung pun meminta pengurus DPP 2019-2024 merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Perubahan perlu dilakukan agar AD/ART Partai Golkar lebih kontekstual dengan perubahan zaman.
Berangkat dari situ, pengurus DPP Golkar mendatang perlu membentuk tim khusus untuk merumuskan perubahan AD/ART tersebut.
“Bentuklah tim khusus AD/ART yang bisa merumuskan tentang perbaikan AD/ART yang lebih baik, termasuk dengan meminta masukan-masukan dari daerah,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.