Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Gelar Konsolidasi Calon Kader dan Pengurus Partai Gelora

Kompas.com - 09/11/2019, 13:24 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya mengumpulkan para calon kader dan pengurus Partai Gelora dalam acara konsolidasi pertama serta penandatanganan akta pendirian partai.

"Ini kan para pendiri, kemudian temen-temen wilayah, istilahnya itu masuk dalam kategori inisiator, pertanda struktur yang terbentuk lagi kumpul-kumpul dulu lah, konsolidasi, karena mereka kemarin baru kerja mengumpulkan dokumen-dokumen persyaratan notaris," kata Fahri saat ditemui di Hotel Regis Arion, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).

Fahri mengatakan, syarat-syarat administrasi untuk membentuk partai paling lambat dapat diselesaikan selama dua bulan.

Baca juga: Ormas Garbi, Fahri Hamzah dan Perjalanan Partai Gelora...

Menurut dia, dokumen-dokumen Partai Gelora sudah diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM melalui notaris.

"Kalau itu diatur UU, paling telat dua bulan, paling telat kita harus sudah bisa selesai, beserta seluruh tahapan dan kelengkapan administrasinya karena itu kan mesti dicek oleh kementerian," ujarnya.

"Pemeriksaannya akan lebih akurat oleh Kemenkumham, oleh dinas-dinas politik di daerah semua mesti diperiksa," sambungnya.

Baca juga: Ormas Garbi, Fahri Hamzah dan Perjalanan Partai Gelora...

Fahri membantah, Partai Gelora akan menggelar deklarasi pada Minggu (10/11/2019). Menurut dia, pihaknya hanya menggelar syukuran Hari Pahlawan.

"Besok itu, lebih pada kita mau syukuran hari pahlawan. Kalau dibilang deklarasi, bukan. Syukuran aja, kita ngumpul kalau syukuran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com