Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sebut Terbuka Kemungkinan Berkoalisi dengan Nasdem di 2024

Kompas.com - 06/11/2019, 16:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan, terbuka kemungkinan partainya berkoalisi dengan Nasdem di Pilpres 2024.

Pernyataan ini merespon pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman, beberapa waktu lalu.

"Secara garis besar kita akan bangun kerja sama pada poin-poin yang sepakat, bisa saja (berkoalisi dengan Nasdem), tetapi tidak harus. Artinya kita lihat saja perkembangan," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Baca juga: PKS dan Nasdem Sempat Berkelakar soal Nyaris Penuhi Ambang Batas Pilpres

Meski terbuka peluang koalisi, menurut Jazuli, saat ini baik PKS maupun Nasdem belum terlalu memikirkan hal tersebut. Sebab, penyelenggaraan Pilpres 2024 masih lima tahun lagi.

Sementara saat ini, PKS dan Nasdem punya tugas yang sama pentingnya di Parlemen.

"Tapi yang sekarang ini kan kita masih sama-sama di titik kita sama-sama tanggung jawab membangun dan menjaga negara ini," ujar Jazuli.

Baca juga: Jokowi Disebut Beri Lampu Hijau kepada Nasdem Saat Bertemu PKS

Jazuli mengatakan, meskipun saat ini partainya berada di posisi oposisi dan Nasdem koalisi pemerintah, kemungkinan kerja sama itu tetap terbuka.

Justru, lanjut dia, kerja sama ini menunjukkan bahwa antara oposisi dan koalisi tidak harus bermusuhan.

"Kita ingin memberikan pembelajaran politik, perbedaan pilihan politik, oposisi atau koalisi kan tidak harus bermusuhan, kita bisa saling menghargai," katanya.

Baca juga: Surya Paloh Bertemu PKS, Ketua DPP Sebut Nasdem Tiru Jokowi

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Rabu (30/10/2019), memberi sinyal koalisi parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mulai rapuh.

Dalam pertemuan yang digelar di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, keduanya sepakat untuk memperkuat sistem check and balance atau fungsi pengawasan terhadap pemerintah di DPR.

Usai bertemu dengan PKS, kini Nasdem berencana untuk melakukan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga berada di kubu oposisi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengaku tidak terganggu dengan manuver Partai Nasdem yang bersafari politik nasdem ke partai di luar pemerintah.<br /> <br /> Jokowi menanggapi santai petemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Shohibul Iman.<br /> <br /> Jokowi pun membantah spekulasi bahwa koalisi parpol di pemerintah sedang mengalami keretakan.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com