JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan lampu hijau atas pertemuan pihaknya dengan Partai Keadilan Sejahtera.
Partai Nasdem, menurut Willy, tidak menutupi safari politiknya ke beberapa partai lain.
Willy mengungkapkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sudah memberitahukan rencana pertemuan kedua pihak sejak 20 Oktober 2019. Informasi itu disampaikan usai Jokowi dilantik sebagai Presiden RI periode 2014-2019.
"Saat memberikan selamat, kan Pak Surya Paloh kasih selamat dan habis itu Pak Sohibul Iman kan ikut (berikan selamat kepada Presiden)," ujar Willy usai diskusi di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2019).
"Lalu beliau (Surya Paloh) mengatakan, 'Ini kami (Partai Nasdem) mau bertandang ke PKS dalam waktu dekat'," kata Willy.
Baca juga: Langkah Awal Partai Nasdem dan PKS Imbangi Pemerintahan Jokowi...
Mendengar ujaran tersebut, Presiden menjawab singkat.
"'Mantab, Bang,' kata Presiden," ucap Willy Aditya.
Saat disinggung lebih lanjut apakah ada perkataan lain yang diucapkan Jokowi saat itu, Willy tidak merespons. Hanya saja, dia menegaskan tidak ada yang perlu ditutupi oleh Partai Nasdem.
"Tidak ada kucing-kucingan. Pak Surya bukan tipe orang seperti itu. Kita kan sama Pak Jokowi kan orang dalam, dan hubungan Pak Surya sama Pak jokowi pun sudah cukup dalam. Nah untuk apa mencederai itu untuk suatu hal yang main-main," tutur Willy.
Dia pun mengungkapkan, saat berkunjung ke DPP PKS pada 30 Oktober lalu, Partai Nasdem membawa hampir 20 orang.
Baca juga: Jokowi: Mungkin Pak Surya Paloh Tak Begitu Kangen Saya
Willy yang saat itu juga ikut dalam pertemuan menyebut sejumlah tokoh Partai Nasdem yang hadir.
Mereka antara lain Surya Paloh, Sekretaris Jenderal Johny G Plate, Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Ahmad Ali, Ketua DPP Rachmat Gobel, Lestari Moerdijat.
Kemudian, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Martin Manurung, Ketua DPP Zulfan Lindan, Anggota Dewan Pakar Nasdem Teuku Taufiqulhadi, Charles Meikyansyah, Ketua DPP Nasdem Hasan Aminuddin, Fauzi Amro dan Saan Mustofa.