Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berorientasi Pembangunan, Gejala Orba Dinlai Terasa di Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 04/11/2019, 22:03 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow menyebutkan bahwa gejala pemerintahan Orde Baru (Orba) mulai terasa di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Hal tersebut tercermin dari orientasi pemerintah yang lebih mengutamakan hasil ketimbang proses. Terlebih, menurut Jeirry, dengan jargon Jokowi "kerja, kerja, kerja".

Dia juga merujuk pidato pelantikan Jokowi beberapa waktu lalu juga dinilainya sudah menunjukkan gaya pemerintahan Orde Baru.

"Kita harus ingatkan karena dia sedang membuat sebuah prasyarat untuk kita kembali ke masa Orba. Saya lihat mulai ada mirip-miripnya," kata Jeirry dalam diskusi Formappi di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (4/11/2019).

"Pidatonya pas pelantikan juga orientasi pada hasil. Menteri dan birokrasi yang tak perform akan dicopot. Ini secara tidak langsung akan mengatakan bahwa orientasinya ke pembangunan tapi lebih ke pembangunan fisik," ucap Jeirry.

Baca juga: Bola Liar Amendemen UUD 1945, Akankah Kita Kembali ke Orde Baru?

Jokowi memang menyatakan akan melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Namun, menurut dia, yang terjadi justru lebih pada pembangunan fisik sejak lima tahun lalu.

Menurut Jeirry, hal tersebut sama dengan era Orba pada 32 tahun lalu yang dimulai ketika Soeharto berkuasa pada tahun 1967 hingga tahun 1998 yang sudah mendeklarasikan pembangunan.

"Ini harus kita kaji. Jangan sampai orientasi pada pembangunan, kerja-kerja-kerja dan (orientasi) hasil itu. Saya melihat ada kemiripan substansi sama. Lima tahun terakhir orientasinya ke sana, kelihatannya akan diteruskan," kata dia.

Jeirry mengatakan, saat zaman Orba, pembangunan fisik sangat memberi ruang terhadap praktik korupsi.

Baca juga: Wiranto: Saya Saksinya, Kita Enggak Akan Kembali ke Orde Baru

Rezim Orba yang orientasi ke pembangunan, kata dia, agak permisif dengan praktik korupsi.

Menurut Jeirry, selain orientasi pembangunan, gejala Orba yang dirasakan saat ini juga kebebasan masyarakat yang terancam. Antara lain, banyaknya pelaporan jika ada yang mengkritik dengan dasar hukum Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Ada upaya bungkam kebebasan berekspresi dan kritik di pemerintahan ini. Ini kembali Orba tapi dalam bentuk berbeda. Tak perlu sama seperti dulu karena sudah beda zaman," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com