Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Komjen Idham Azis Saat Diminta Jadi Calon Kapolri: Mimpi Saja Tidak...

Kompas.com - 30/10/2019, 13:03 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komjen Idham Azis menceritakan detik-detik dirinya diminta menjadi calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.

Idham mengatakan, dirinya tak memiliki firasat akan dipanggil Presiden Jokowi untuk menggantikan posisi Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Hal ini disampaikan Idham, ketika menjawab pertanyaan dari anggota Komisi III Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsyi terkait perasaan Idham saat dipanggil presiden ke Istana untuk menjadi calon Kapolri.

"Saya tidak ada firasat, sama seperti yang istri saya bilang jangankan niat, mimpi pun kami tidak (jadi Kapolri)," kata Idham.

Baca juga: Wawancara Keluarga Selesai, Idham Azis Jalani Fit and Proper Test Pukul 14.00

Idham menceritakan, dirinya menerima telepon dari pihak istana ketika akan berangkat untuk bertemu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo.

Menurut Idham, pihak istana meminta dirinya untuk segera bertemu Presiden Joko Widodo pada pukul 13.15 WIB.

"Mungkin kami sedang di jalan jam 11.20, tiba-tiba ditelepon ADC RI 1 (ajudan presiden), karena saya pernah jadi Kapolda metro jadi saya kenal ADC RI 1," kata Idham

Baca juga: Masa Bakti Hanya 13 Bulan, Idham Azis Diharapkan Rampungkan Persoalan dengan KPK

"Beliau hanya mengatakan 'bapak dimana?', saya menuju ke KPK karena sedang berjanji bertemu dengan Agus Rahardjo. Kebetulan ajudannya itu Kombes Adi Vivid terus beliau bilang 'Jam 13.15 ditunggu di istana," sambungnya.

Idham mengaku, tak diberitahu apa yang menyebabkan dirinya dipanggil ke istana. Oleh karena itu, ia langsung berkoordinasi dengan Tito Karnavian yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri.

Idham pun membatalkan pertemuannya dengan Ketua KPK Agus Rahardjo.

Baca juga: Tiba di Rumah Komjen Idham Azis, Komisi III Berdiskusi soal Keluarga

"Saya tanya 'bapak Kapolri ada dimana ?' Di Patimura. Saya lapor beliau (Tito), pak saya tadi ditelepon sama ajudan (Presiden Jokowi), saya batalkan pertemuan dengan Agus Rahardjo," katanya menceritakan percakapannya dengan Tito.

"Saya menghadap beliau (Tito), mohon petunjuk Pak Haji. Saya panggil Tito itu Pak Haji, beliau juga panggil saya pak Haji," sambungnya.

Singkat cerita, Idham tiba di Istana Kepresidenan.Jakarta dan masuk melalui pintu samping, sehingga awak media tak mengetahui kedatanganya.

Baca juga: Jika Lolos Fit and Proper Test, Idham Azis Disahkan sebagai Kapolri Kamis

Saat bertemu Jokowi, kata dia, presiden awalnya bertanya kapan dirinya akan pensiun. Lalu, ia menjawab akan pensiun pada tanggal 1 Februari 2021.

Selanjutnya, menurut Idham, Jokowi dengan tegas langsung memintanya menggantikan posisi Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com