Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Awali Masa Tugas, Menteri Sosial RI Kunjungi Palu

Kompas.com - 29/10/2019, 21:39 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) RI, Juliari Peter Batubara mengawali masa tugas dengan mengunjungi wilayah terdampak bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Salah satu agenda Mensos adalah memastikan secara langsung penyaluran bantuan pasca-bencana yang terjadi Jumat (28/9/2018) lalu.

“Kami telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada para korban terdampak bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah,” ujar Menteri Juliari di Palu, Selasa (29/10/2019) menurut keterangan tertulis.

Baca juga: Hunian Tetap Korban Gempa Palu Terbangun 300 Unit

Ia melanjutkan, bantuan yang diberikan berupa bantuan logistik selama masa tanggap darurat, santunan untuk ahli waris, dan bantuan jaminan hidup.

“Penyaluran bantuan secara umum berjalan baik,” kata Juliari.

Rincian bantuan untuk korban gempa Palu

Mensos merinci bantuan yang diberikan kepada korban bencana alam tersebut dengan total santunan untuk ahli waris yang telah disalurkan senilai Rp 28,59 miliar.

“Rinciannya satu ahli waris Kota Palu, santunan disalurkan kepada 1.383 jiwa dengan nilai total Rp 20,745 miliar. Di Sigi 378 jiwa dengan nilai Rp 5,67 miliar,” imbuh dia.

Santunan untuk Donggala, lanjut Mensos, diberikan untuk 130 jiwa dengan nilai Rp 1,95 miliar dan Parigi Moutong sebanyak 15 jiwa dengan nilai Rp 225 juta.

Baca juga: Setahun Gempa Palu: Kami Yakin Anak Kami Pasti Kembali...

Selain santunan ahli waris, Menteri Juliari juga merinci bantuan untuk jaminan hidup kepada pengungsi.

“Nilainya (jaminan hidup) adalah Rp 10.000 per hari untuk satu orang selama 60 hari setelah melalui verifikasi oleh pemerintah daerah,” imbuh dia.

Mensos meneruskan, realisasi bantuan ini telah diberikan kepada 15.949 kepala keluarga (KK) (63.891 orang) dengan nilai total Rp 38,334 miliar.

“Rinciannya di Palu kepada 10.581 KK (39.400 jiwa) senilai Rp 23,64 miliar. Di Sigi kepada 4.177 KK (15.191 jiwa) senilai Rp 9,114 miliar dan Donggala sebanyak 1,191 KK (9.300 jiwa) senilai Rp5,58 miliar,” imbuh Juliari.

Tinjau rehabilitasi taman makam pahlawan nasional

Menteri Sosial juga meninjau proses rehabilitasi Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Tatura, Palu, Sulawesi Tengah. Makam ini ikut rusak karena gempa berkekuatan 7,4 skala richter itu.

“Rehabilitasi merupakan bagian dari perawatan TMPN yang menjadi perwujudan semangat menghargai jasa para pahlawan nasional,” kata Juliari.

Rehabilitasi itu meliputi pagar samping, gapura dan huruf timbul, gazebo, pengecatan pagar dalam, serta pengecatan gudang 2 unit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com