Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus SDM, Kabinet Jokowi Jilid 2 Diharap Tak Sekadar Usung Program Pragmatis

Kompas.com - 22/10/2019, 12:26 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati berharap jajaran Kabinet Kerja Jilid 2 Presiden Joko Widodo tak sekadar mengusung program pragmatis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Enny menyatakan, untuk menghasilkan produk berdaya saing, SDM selaku penghasil produk itu harus berkualitas.

"Subyeknya yang menghasilkan produk itu harus berkualitas, yaitu SDM-nya. SDM itu memang investasi jangka panjang. Kemarin presiden berkomitmen vocational program untuk mengejar berbagai ketertinggalan SDM, nah apakah salah? Tidak," kata Enny dalam diskusi bertajuk Mencermati Kabinet Jokowi Jilid 2 di Upnormal Raden Saleh, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Baca juga: Respons PDI-P atas Bergabungnya Prabowo ke Kabinet Jokowi-Maruf

Tapi, Enny menyatakan, program vokasi pada dasarnya hanya menyelesaikan masalah SDM yang bersifat jangka pendek. Menurut dia, ada aspek lain yang harus diperhatikan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan.

"Untuk menjadi SDM unggul yang menghasilkan produktivitas tinggi tidak hanya ujungnya dikasih pelatihan, berbagai macam program short course, tapi mereka harus benar-benar fisiknya kuat sehat jasmani dan rohani," kata dia.

Ia pun menyinggung peringkat Indonesia dalam Global Competitiveness Index tahun 2019 di sektor kesehatan yang menempati peringkat 96.

Sehingga, investasi sektor kesehatan demi meningkatkan kualitas SDM dinilainya penting.

"Dan juga memang pendidikan dan budaya itu satu kesatuan karena budaya itulah yang akan membentuk sebuah karakter bangsa," katanya.

Enny menegaskan, SDM tak cukup sekadar cerdas dan memiliki keahlian, melainkan juga harus berkarakter.

Ia mengingatkan, praktik intoleransi dan ancaman radikalisme masih menjadi aspek yang harus diperhatikan pula oleh jajaran kabinet Jokowi nanti.

Baca juga: Gerindra Masuk Kabinet, Jokowi Dinilai Terapkan Politik Akomodatif

"Problem intoleransi, radikalisme dan sebagainya mestinya tidak terjadi kalau pendidikan karakternya baik dan dimulai sejak dini. Sehingga kalau berbicara ekonomi memang tak hanya an sich ekonomi saja," ujar dia.

"Komitmen membangun SDM unggul tidak hanya terjebak program pragramatis jangka pendek tapi harus concern memperbaiki investasi sumber daya manusia kita," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com