Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Pelantikan Jokowi Disayangkan karena Tak Tunjukkan Komitmen Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 21/10/2019, 11:10 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Presiden Joko Widodo kehilangan komitmennya dalam hal pemberantasan korupsi.

Penilaian itu merujuk pada pidato pelantikan Jokowi sebagai Presiden 2019-2024 yang tidak menyinggung persoalan korupsi.

"Menyangsikan pidato presiden yang menghilangkan kosakata korupsi, padahal di akhir jabatan periode pertama, isu korupsi menjadi yang terpenting. Terlebih ada upaya pelemahan melalui sistem kerja KPK dan regulasi," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/10/2019).

Baca juga: Fitra Sayangkan Jokowi Tak Bicara Pemberantasan Korupsi dalam Pidato Pelantikan

Lebih lanjut, peneliti komunikasi politik Universitas Telkom tersebut menyebutkan, presiden mengulang apa yang ia sampaikan saat pidato kemenangan beberapa waktu lalu, di Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.

Pidato di gedung DPR kemarin seolah menegaskan apa yang sudah disampaikan dalam pidato kemenangan waktu lalu.

"Yakni pemberantasan korupsi bukan prioritas, tentu mengkhawatirkan, bahkan dalam naskah pidatonya korupsi tidak muncul," jelasnya.

Baca juga: Survei PPI: Mayoritas Responden Anggap UU KPK Hasil Revisi Lemahkan Pemberantasan Korupsi

Menurut Dedi, komitmen pemberantasan korupsi merupakan faktor utama pembangunan. Ia menilai banyak sektor yang lumpuh karena maraknya praktik korupsi.

Presiden Jokowi, lanjutnya, pasti memahami birokrasi di Indonesia sudah baik dari sisi prosedur tapi menjadi kacau karena sabotase koruptor.

"Seringkas apa pun keinginan presiden memotong jalur birokrasi, jika komitmen pemberantasan korupsi lemah, maka cita-cita hanya jadi wacana, sulit terimplementasi," pungkasnya.

Baca juga: Menurut Survei, Kinerja Jokowi dalam Berantas Korupsi Kurang Baik

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengucapkan selamat atas dilantiknya Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

Agus berharap, Jokowi dapat melaksanakan janji-janjinya sesuai pidato yang disampaikan usai resmi dilantik menjadi presiden.

"Insya Allah yang dipidatokan tadi bisa terlaksana dengan baik," ujarnya, Minggu (20/10/2019).

Baca juga: Mulan Jameela: Insya Allah Saya dan Partai Gerindra Bersih dari Korupsi

Ketika ditanya soal Presiden Jokowi yang tak menyinggung pemberantasan korupsi dalam pidatonya, Agus mengatakan, hal tersebut sebenarnya sudah disampaikan secara tersirat.

Menurutnya, pidato Jokowi terkait birokrasi sudah menggambarkan hal itu.

"Birokrasinya kalau cepat atau apa itu sebenarnya sudah mencerminkan," ujarnya.

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi video viral rekaman kamera pemantau terkait buku merah. Video diduga berisi bukti penyidikan kasus korupsi yang diduga dirusak penyidik dan berkaitan dengan penyerangan terhadap Novel Baswedan. #BukuMerah #KPK #Korupsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com