Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dilantik, Jokowi-Ma'ruf Bakal Diarak dari Patung Kuda ke Istana Merdeka

Kompas.com - 14/10/2019, 16:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin akan diarak dari Patung Kuda ke Istana Merdeka usai dilantik pada 20 Oktober 2019.

Presiden dan wakil presiden terpilih ini dilantik di gedung DPR/MPR.

Ketua Pelaksana Syukuran Inagurasi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 Andi Gani Nena Wea menjelaskan, Jokowi dan Ma'ruf Amin dengan didampingi istri masing-masing, yakni Iriana Jokowi dan Wuri Estu Handayani akan diarak setelah pelantikan selesai.

"Pelantikan Presiden akan diadakan jam 14.00 WIB. Kemungkinan besar akan makan waktu sampai jam 16.00 WIB. Setelah itu, Presiden dan Wakil Presiden gerak ke Istana Merdeka dengan ibu negara," kata Andi dalam konferensi pers Syukuran Inagurasi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019).

Baca juga: Pelantikan Jokowi-Maruf Bakal Digelar Tanpa Hura-Hura

Andi menjelaskan, sebelum kedatangan Jokowi-Ma'ruf, panitia telah menyiapkan acara gelar budaya yang digelar di sekitar lokasi arak-arakan tersebut sejak pukul 12.30 WIB.

Meskipun tak terkesan hura-hura, akan tetapi panitia menyiapkan enam panggung yang akan menampilkan seluruh budaya Indonesia dari 34 provinsi.

Selain itu, warga yang hadir di sekitar Istana Merdeka juga bisa menonton bersama pelantikan Jokowi-Ma'ruf pada pukul 13.10 WIB.

"Jam 13.10 WIB seluruh kegiatan kami hentikan untuk menonton bersama prosesi pelantikan presiden dan wapres," kata dia.

Baca juga: Ketua MPR: Pelantikan Jokowi-Maruf Digelar Pukul 14.30 WIB

Setelah pelantikan selesai, maka panggung-panggung hiburan dan gelar budaya akan dilanjutkan kembali sembari menunggu Jokowi-Ma'ruf tiba di Istana Merdeka.

Tidak hanya itu, panitia juga menyiapkan parade budaya merah putih, doa bersama, hingga kuliner rakyat.

"Syukuran Inagurasi Presiden dan Wakil Presiden, di dalamnya ada parade budaya merah putih, doa bersama, dan kuliner rakyat," kata dia.

Kompas TV Dalam 2 hari terakhir Presiden Joko Widodo bertemu 2 tokoh penting. Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jumat (11/10/2019) kemarin. Sehari sebelumnya Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden Joko Widodo mengatakan susunan kabinet untuk periode kedua telah selesai dibentuk. Namun Jokowi tak menutup peluang dirinya kembali merubah susunan kabinet baru jelang pelantikan 20 Oktober nanti. Apakah pasca-pertemuan Jokowi dengan SBY dan juga Prabowo maka hampir pasti Gerindra dan Demokrat masuk koalisi pemerintah? Lalu akan seperti apa dampak koalisi gemuk terhadap demokrasi kita? Kita bahas bersama Ketua DPP Partai Gerindra Supratman Andi Agtas, politisi Partai Demokrat Roy Suryo, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira, Sekretaris Fraksi DPR Partai Nasdem Saan Mustofa dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari. #Gerindra #Demokrat #KoalisiJokoWidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Nasional
Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Nasional
PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

Nasional
Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Nasional
Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Nasional
Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Nasional
Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Nasional
KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

Nasional
Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Nasional
Pertamina Group Beri Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar

Pertamina Group Beri Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar

Nasional
Anggota DPR Prihatin Isu Penguntitan Jampidsus, Minta Publik Tunggu Pernyataan Resmi

Anggota DPR Prihatin Isu Penguntitan Jampidsus, Minta Publik Tunggu Pernyataan Resmi

Nasional
Malam Minggu, Presiden Jokowi Sapa Rakyat di Malioboro

Malam Minggu, Presiden Jokowi Sapa Rakyat di Malioboro

Nasional
POM TNI Tingkatkan Pengamanan di Kejagung, Puspen: Tak Berkaitan Kasus yang Ramai, Tak Ada yang Istimewa

POM TNI Tingkatkan Pengamanan di Kejagung, Puspen: Tak Berkaitan Kasus yang Ramai, Tak Ada yang Istimewa

Nasional
Kejagung Dijaga Personel Puspom, Ini Penjelasan TNI

Kejagung Dijaga Personel Puspom, Ini Penjelasan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com