Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arogansi Polisi Dinilai Bisa Turunkan Kepercayaan Publik pada Polri

Kompas.com - 09/10/2019, 08:59 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, arogansi polisi dapat berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa ketidakpercayaan masyarakat pada polisi tersebut dapat berujung pada perlawanan yang menimbulkan pelanggaran hukum.

"Efeknya bisa muncul adalah ketidakpercayaan masyarakat pada polisi, akan berdampak pada ketidaktaatan pada hukum," kata Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Kapolres Bogor Minta Maaf Anggotanya Tendang Pengemudi Ojol

"Pembangkangan pada hukum bila dibiarkan dalam tahap yang ekstrem juga akan memunculkan perlawanan," sambung dia.

Bambang memandang, saat ini Polri cenderung arogan dalam pendekatan ke masyarakat kecil.

Salah satu kejadian baru-baru ini yang viral adalah insiden penendangan salah satu pengemudi ojek online (ojol) saat pengamanan rangkaian Presiden Joko Widodo di Tugu Kujang, Kota Bogor.

Selain itu, contoh lainnya yaitu sejumlah kasus kekerasan yang terjadi kepada masyarakat maupun wartawan, saat pengamanan demo mahasiswa beberapa pekan lalu.

Bambang pun berpendapat bahwa kepercayaan publik terhadap aparat kepolisian harus diperbaiki dan terus dipelihara.

"Ini makanya kepercayaan pada polisi harus dibangun terus-menerus. Tanpa ada partisipasi masyarakat, tugas-tugas kepolisian akan makin berat dan susah dilakukan," tutur Bambang.

Selain itu, ia berpendapat aparat perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan.

Bambang juga menilai bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia perlu direvisi terkait aspek pengawasan institusi tersebut.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, Polri telah melakukan sejumlah upaya untuk mendidik personelnya agar disiplin dalam bertugas.

"Sebenarnya kita sudah melakukan upaya-upaya untuk mendidik dan melatih personel kita," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra di Hotel Amaroossa Cosmo, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Polisi Dinilai Cenderung Arogan dalam Pendekatan ke Masyarakat

"Bagaimana secara teknis melakukan unras yang benar, karena ada SOP (standar operasional prosedur), ada perkap (Peraturan Kapolri) dan kemudian wawasan, pengetahuan juga diberikan, dan setelah kegiatan kita evaluasi," sambung dia.

Setelah itu, Asep mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan jika muncul dugaan arogansi tersebut.

"Kalau tadi ada dugaan-dugaan arogansi kekerasan kita akan melakukan tindakan secara proporsional, kita periksa dan sebagainya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com