JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengaku kesal saat menonton proses fit and proper test calon pimpinan KPK di Gedung DPR RI.
Laode mengatakan, ia kesal karena ada capim KPK yang meremehkan kinerja KPK dalam upaya pencegahan korupsi.
"Saya agak kesal tadi ketika menonton fit and proper test. Salah satu calon kandidat mengatakan pencegahan KPK itu cuma pergi pasang-pasang poster di sini zona integritas. Pingin sekali saya ajari," kata Laode dalam diskusi di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (11/9/2019).
Laode menegaskan, KPK telah melakukan banyak upaya pencegahan. Ia bahkan mengklaim kekayaan negara yang diselamatkan lewat upaya pencegahan pun lebih besar dari upaya penindakan.
Baca juga: Sikap Pasif DPR terhadap Kritik Terkait Seleksi Capim KPK...
Ia mencontohkan, KPK telah mendata semua izin pertambangan di seluruh Indonesia yang sebelumnya bahkan tidak terdata oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Kita ketahui lebih 6.000 (tambang) itu ilegal. Mereka bayar pajak? Tidak. Berapa uang yang kita selamatkan dari itu? Ratusan triliun," ujar Laode.
Laode melanjutkan, keberhasilan KPK lainnya adalah mengembalikan aset-aset PT Kereta Api Indonesia yang dahulu dikuasai oleh pihak ketiga.
"Termasuk yang di Medan yang sudah jadi mal. Kok itu enggak dianggap sebagai capaian pencegahan KPK?" kata Laode.
Baca juga: Hujan Kritik Usai Komisi III Kunci Capim KPK lewat Surat Bermeterai
Diberitakan sebelumnya, capim KPK Nawawi Pomolango mengkritik KPK yang dinilainya hanya mengutamakan penindakan dan mengenyampingkan pencegahan.
Nawawi pun mengibaratkan KPK saat ini seperti orang yang pulang dari kelab malam.
"Ada rasa greget. Lembaga luar biasa tapi hasilnya biasa-biasa. Kinerja KPK itu seperti orang tengah malam pulang dari dugem. Jalannya sempoyongan. Kiri kadang ke kanan, tidak pernah lurus," kata Nawawi.