Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat SBY Rela Tinggalkan Tugas Kepresidenan demi Dampingi Ibunda

Kompas.com - 30/08/2019, 20:43 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah wafat di RS Mitra Cibubur pada Jumat (30/8/2019).

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, Siti telah dirawat di RS Mitra Cibubur sejak Kamis (8/8/2019) sore.

Pada Minggu (11/8/2019), kondisi Siti dinyatakan stabil. Namun, setelah itu kondisinya terus menurun. 

Rencananya, jenazah akan disemayamkan di kediaman pribadi Bapak SBY di Puri Cikeas, untuk selanjutnya dimakamkan besok pada hari Sabtu, tanggal 31 Agustus 2019.

Baca juga: Ibunda SBY Disemayamkan di Cikeas

Berdasrkan catatan Kompas.com, SBY kerap mendampingi Siti saat jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Bahkan, SBY selalu meluangkan waktu untuk merawat sang ibu di tengah kesibukannya saat menjabat sebagai presiden, salah satunya pada 22 Februari 2010. 

Saat itu, Julian Aldrin Pasha yang menjabat Juru Bicara Kepresidenan menyatakan, Presiden SBY tengah menemani Siti Habibah, di Rumah Sakit Husada, Jakarta.

Padahal, kala itu SBY dijadwalkan meresmikan enam proyek infrastruktur di Pintu Jalan Tol Kayu Besar, Jakarta Barat.

Namun, karena ibundanya sakit, SBY mengurungkan niatnya dan memilih mendampingi ibundanya.

Baca juga: Ibunda SBY Wafat di RS Mitra Keluarga Cibubur

Saat itu, Julian tidak merinci sakit apa yang diderita ibunda SBY tersebut. Namun, Julian memperkirakan karena faktor lanjut usia. 

Alhasil, kehadiran SBY dalam peresmian proyek infrastruktur tersebut diwakilkan Boediono yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Saat kondisi Siti kembali menurun pada awal Agustus lalu, SBY dikabarkan terus memantau perkembangan kondisinya.

Kin, sang ibunda telah tiada. Selamat jalan ibunda kecintaan Susilo Bambang Yudoyono.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com