Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda SBY Disemayamkan di Cikeas

Kompas.com - 30/08/2019, 20:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia, Jumat (30/8/2019).

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari.

"Ya benar (ibunda SBY meninggal dunia)," kata Imelda saat dihubungi, Jumat malam.

Baca juga: Ibunda SBY Meninggal Dunia, Begini Riwayat Sakitnya

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menambahkan, almarhumah Siti Habibah meninggal di RS Mitra Keluarga Cibubur sekitar pukul 19:21 WIB.

Rachland mengatakan, jenazah rencananya akan disemayamkan di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas.

Kemudian, akan dimakamkan pada Sabtu (31/8/2019). Tetapi, tempat pemakaman belum dapat dipastikan.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ibunda SBY diketahui sempat mendapat perawatan di RS Mitra Keluarga Cibubur. Ia sakit karena faktor usia.

 

Kompas TV Sebanyak 112 anggota jemaah haji kloter 17 Makassar tiba di Masjid Agung Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (30/8) siang. Sementara itu, seorang anggota jemaah haji meninggal di tanah suci.<br /> <br /> Kedatangan jemaah haji asal Palopo yang tergabung di kloter 17, Makassar, disambut sanak keluarga. Sejumlah anggota jemaah haji yang telah berusia lanjut turun dari bus dengan dibopong petugas. Sementara itu, dari total 113 anggota jemaah haji, terdapat satu orang yang meninggal saat menjalani ibadah wukuf di Padang Arafah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com