BANDUNG, KOMPAS.com - Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, kerja sama dengan partai non-pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin tetap terbuka meskipun tak ada penambahan anggota koalisi di kabinet.
Hal itu disampaikan Hasto mengenai potensi kerja sama PDI-P dengan partai non-pengusung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Ada atau tidak ada penambahan di kabinet, kerja sama kan tetap terbuka, baik itu di DPR, MPR maupun di dalam pilkada serentak. Sehingga ruang kerja sama itu luas. Yang penting adalah ruang komunikasi, kesepahaman antara para pemimpin," ujar Hasto di Hotel Asrilia, Bandung, Sabtu (27/7/2019).
Baca juga: Sekjen PDI-P Sebut Belum Ada Wadah Pengganti TKN
Hasto menambahkan, saat ini koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf sudah dominan di parlemen. Kini, mereka menguasai 60,7 persen kursi di DPR.
Hal itu tentunya mempermudah pemerintah dalam mengeksekusi berbagai programnya. Namun, Hasto mengatakan, kondisi itu tak menutup Presiden Jokowi untuk memperluas koalisi di pemerintahan.
Baca juga: Sekjen PDI-P dan Nasdem Tegaskan Koalisi Solid
Karenanya, Hasto mengatakan, penambahan anggota koalisi di pemerintahan akan dibicarakan terlebih dahulu oleh Presiden Jokowi dan seluruh ketua umum partai pengusungnya.
"Kalau kita bandingkan dengan 2014 yang hanya 40 persen, sekarang kan 60,7 persen. Tetapi terkait kebijakan koalisi pascapemilu Pak Jokowi juga menegaskan akan dibahas bersama dengan para ketum," lanjut dia.