Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Dewan Pembina Gerindra Bahas Kemungkinan Dukung Pemerintah

Kompas.com - 19/07/2019, 13:48 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar rapat dengan jajaran dewan pembina di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/7/2019).

Selain membahas hasil pertemuan dengan Presiden joko Widodo pada Sabtu (13/7/2019), Prabowo juga akan membahas dua opsi sikap partainya dalam lima tahun ke depan.

Kedua opsi tersebut adalah tetap menjadi oposisi atau bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: PDI-P Setuju Parpol Pendukung Prabowo-Sandiaga Isi Pimpinan MPR

"Ya, salah satunya opsi masuk koalisi (dukung pemerintah). Dibahas apakah Gerindra tetap di luar pemerintahan atau di dalam pemerintahan, itu menjadi bahan pembicaraan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono di Hambalang, Jumat (19/7/2019).

Ferry sendiri mengakui seluruh kader Partai Gerindra belum satu suara terkait sikap partai.

Ada yang mendukung agar Partai Gerindra tetap menjadi oposisi. Ada pula kader yang ingin Partai Gerindra menjadi pendukung pemerintah.

Baca juga: Prabowo Kumpulkan Dewan Pembina di Hambalang, Bahas Hasil Pertemuan dengan Jokowi

Kendati demikian, Ferry tidak dapat memastikan berapa persentase di antara pendukung kedua opsi tersebut.

"Saya belum bisa (memastikan berapa banyak). Tapi berkembang, ada yang ingin Gerindra di luar, tapi juga ada yang mendukung pemerintahan," kata Ferry.

Dalam rapat tersebut hadir seluruh anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Selain Ferry ada pula Ahmad Muzani dan Sugiono.

Kompas TV Dunia politik diramaikan dengan 14 kader Gerindra yang menggugat partai dan ketumnya sendiri. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Gerindra dan para kadernya kita konfirmasi perkembangan Caleg Gerindra menggugat partainya sendiri bersama Waksekjen Partai Gerindra Andre Rosiade dan Ubedillah Badrun Analis Politik UNJ.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com