JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani setuju dengan gagasan Presiden Joko Widodo soal kabinet 2019-2024 yang akan diisi kalangan berusia muda.
Menurut Arsul, kabinet akan menjadi lebih baik jika diisi oleh anak-anak muda, mengingat usia Jokowi saat ini relatif masih muda.
"Kalau dari sisi PPP lebih bagus karena semakin negara ini dipimpin yang berusia lebih muda, saya kira lebih bagus. Pak Jokowi sendiri baru 58 tahun, kalau menterinya lebih banyak di atas 58 tahun malah agak lucu juga," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Baca juga: Sekjen Nasdem Dukung Ada Menteri Muda di Kabinet Jokowi
Arsul mengatakan, gagasan Jokowi itu sesuai dengan salah satu aspek pembangunan sumber daya manusia (SDM), yaitu menyiapkan generasi yang lebih muda untuk memimpin negara dan pemerintahan.
Jika ada yang meragukan kemampuan anak muda lantaran minimnya pengalaman lembaga atau instansi, bagi Arsul, ini adalah persoalan lain.
Ia mengatakan, kemampuan seseorang tidak ditentukan dari tua atau muda.
Apalagi, banyak orang yang usianya masih muda, tetapi punya gagasan yang hebat dan lebih baik.
"Bukan soal itu, ini kan kalau umur kan gini, umur itu tidak linier dengan katakanlah kemampuan kerja, cara berfikir, kepintaran. Kan tidak linier seperti itu," ujar Arsul.
"Persoalannya lebih tepat apakah ada orang-orang muda yang memang punya kemampuan mumpuni, punya leadership yang kelihatan lah," sambungnya.
Namun demikian, Arsul menegaskan, hingga saat ini Jokowi belum menyampaikan ide dan gagasan detail beliau mengenai susunan kabinet 2019-2024.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.
Baca juga: Jokowi Blak-blakan soal Kabinet Muda, Juga Menteri dari Profesional atau Parpol
Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat. Kedua, harus memiliki kemampuan manajerial.
Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.
"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).