Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris PW Berangkatkan WNI ke Suriah Hingga Enam Gelombang

Kompas.com - 01/07/2019, 21:56 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang dipimpin PW alias Abang rupanya telah beberapa kali mengirim anggotanya untuk mengikuti pelatihan militer di Suriah.

Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).

"Yang bersangkutan sepanjang 2013 dan 2018 sudah mengirim orang-orang yang berhasil direkrut untuk mengikuti program latihan maupun langsung praktek di Suriah. Sudah ada enam gelombang yang diberangkatkan," ujar Dedi.

Sebanyak tujuh orang anak buah PW alumni pelatihan militer di Suriah itu pun sudah ditangkap polisi pada 14 Mei 2019 lalu. Mereka ditangkap di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: 9 Terduga Teroris JAD yang Ditangkap, Pernah ke Suriah hingga Disebut Militan

Dedi menjelaskan, sebenarnya polisi menangkap sembilan orang dalam serangkaian penangkapan itu. Namun, yang merupakan alumni pelatihan militer di Suriah hanya sebanyak tujuh orang.

Saat ditangkap, mereka bukanlah berbendera JI, melainkan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kini, baru diketahui bahwa mereka sebenarnya adalah anggota JI yang menginfiltrasikan diri ke JAD.

"Sebagian besar dari enam gelombang yang berangkat ke Suriah dan kembali ke Indonesia, pada bulan Mei kemarin sudah berhasil ditangkap. Antara lain di Jateng yang dia juga menyusup ke jaringan Jateng maupun di Jatim," papar Dedi.

Berdasarkan penyidikan, orang-orang rekrutan PW mempunyai kemampuan di bidang intelijen, militer, perakitan bahan peledak, mengoperasionalkan roket hingga penembak jitu alis sniper.

PW dan kelompoknya, lanjut Dedi, turut terlibat dalam aksi teror berskala internasional di bawah bendera Al Qaeda. Bahkan, mereka menjalin komunikasi dengan kelompok teroris di negara lain.

"Kemudian terus menjalin komunikasi dengan terorisme regional yang ada di Filipina dan juga berkomunikasi dengan pecahan-pecahan kelompok Al Qaeda di Pakistan, Afganistan dan beberapa negara," tutur Dedi.

Kini, PW masih diperiksa intensif oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Densus pun masih mengembangkan kasus ini lebih jauh.

Diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap PW dan empat petinggi kelompok JI lainnya, di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019).


Baca juga: Terduga Teroris di Bekasi Ditangkap saat Menginap di Rumah Kakak Ipar

Kemudian, polisi juga menangkap istri PW berinisial MY dan seorang terduga lainnya berinisial BS pada waktu yang sama. MY disebut aktif dalam organisasi tersebut. Sementara BS merupakan penghubung antara PW dan para rekrutan kelompok JI.

Sehari setelahnya, polisi menangkap A di kawasan Bekasi, Jawa Barat. A merupakan salah satu orang kepercayaan PW yang menggerakkan organisasi JI di Indonesia.

Terakhir, polisi meringkus BT di Ponorogo, Jawa Timur. BT juga merupakan salah seorang kepercayaan PW sekaligus penggerak jaringan JI di Jawa Timur.

Kelompok ini diketahui berafiliasi dengan Al Qaeda. Meski belum memiliki rencana serangan, menurut Dedi, kelompok tersebut sedang mengembangkan kekuatan. Tujuannya, membangun khilafah di Indonesia.

 

Kompas TV Mabes Polri menegaskan penangkapan terduga teroris di Ponorogo merupakan pengembangan pengungkapan jaringan teroris di Indonesia. Total polisi telah menangkap lima terduga teroris seluruhnya merupakan jaringan jemaah islamiyah yang diketahui berafiliasi dengan kelompok teroris Al Qaeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com