JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi saat ini sedang mendalami peristiwa pembunuhan dua orang warga sipil di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akibat benda tajam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan bahwa kasus tersebut sedang didalami oleh polda setempat dan Satgas Tinombala.
"Hasil autopsi sementara kedua warga tersebut mengalami korban pembunuhan akibat benda tajam. Ini nanti akan didalami oleh tim Polda Sulteng dan Satgas Tinombala akan melakukan pendalaman investigasi 2 warga yang terbunuh," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Baca juga: Satgas Tinombala Terima Laporan Keberadaan Sebagian dari Kelompok Ali Kalora Cs
Salah satu hal yang sedang didalami oleh penyidik adalah kemungkinan keterlibatan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Daerah tersebut diketahui merupakan tempat persembunyian kelompok yang sedang diburu oleh Satgas Tinombala.
Selain itu, kelompok itu juga diduga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap penambang emas RB alias A (34) sekitar akhir tahun 2018.
"Tidak menutup kemungkinan (dibunuh oleh Ali Kalora cs), namun demikian masih perlu pendalaman lebih lanjut. Sedang bekerja," ujarnya.
Baca juga: Kelompok Ali Kalora Cs Bergerak dengan Membawa Bom Lontong
Sebelumnya, terjadi peristiwa pembunuhan dan mutilasi terhadap RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng. Polisi menduga bahwa RB alias A dibunuh oleh anggota kelompok tersebut.
Lalu, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.