Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yorrys Raweyai Soroti Penurunan Suara Golkar

Kompas.com - 22/06/2019, 13:43 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar, Yorrys Raweyai, menyoroti penurunan perolehan kursi Golkar pada Pemilu 2019 yang hanya mampu meraih sebanyak 85 kursi DPR.

Padahal, pada Pemilu 2014, Golkar menempatkan 91 wakilnya di Senayan.

"Sekarang di Pemilu 2019 ada penambahan daerah pemilihan (dapil) dan kursi, yaitu 15 di DPR RI sehingga ada peluang Golkar menjadi parpol nomor dua. Namun hasilnya di Pemilu 2019 Golkar justru hanya memperoleh 85 kursi DPR RI," kata Yorrys dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (22/6/2019).

Baca juga: Politisi Golkar Sudah Ancang-ancang untuk Pemilu 2024

Menurut dia, dalam rapat internal Golkar, Airlangga menargetkan perolehan kursi DPR RI sebanyak 110 kursi. Pada kenyataannya, suara yang didapat Golkar jauh dari harapan.

"Targetnya 110 kursi yang dikatakan Airlangga. Saat itu memang terjadi perdebatan, saya katakan realistis dalam menentukan target dan melihat dinamika politik," ujar Yorrys.

Yorrys mengatakan, penurunan suara Golkar itu memang tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.

Akan tetapi, ia memperkirakan ada yang salah dalam kerja politik Golkar.

Baca juga: Sejumlah Kader Muda Partai Golkar Minta Munas Dipercepat, Ini Respons Ketua DPP

Yorrys mengatakan, saat ini semuanya tergantung suara arus bawah Golkar, apakah menginginkan Airlangga tetap menjadi ketum atau ingin ada perubahan kepemimpinan.

Keputusan akhir akan ditentukan dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar yang sudah terjadwal pada Desember 2019.

"Tinggal kita kembalikan kepada pemilik suara di Golkar, karena di era kepemimpinan Airlangga akan berakhir Desember 2019 dan melaksanakan Munas," kata Yorrys.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com