JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengecek rekam jejak calon.
Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih mengatakan, langkah menggandeng BNN ini penting untuk dilakukan.
"Kami bekerja sama dengan BNN bukan saja untuk mencegah calon itu pengguna narkoba, tapi lebih dari itu, juga untuk mengecek catatan-catatan yang bersangkutan terlibat sindikat-sindikat narkotika," kata Yenti usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Pansel Capim KPK
Pada seleksi calon pimpinan KPK sebelumnya, BNN tidak dilibatkan untuk mengecek rekam jejak calon.
Pansel saat itu hanya melibatkan institusi penegak hukum lainnya seperti Polri, Kejaksaan, KPK, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Namun, berkaca pada kasus di banyak negara, ada sejumlah pejabat yang telah terpilih justru diketahui didukung oleh jaringan sindikat atau kartel narkoba.
Oleh karena itu, Pansel kali ini turut melibatkan BNN dalam mengecek rekam jejak calon.
"Ini penting karena di beberapa negara hal ini sangat mungkin orang yang terpilih orang yang membackingnya kartel-kartel narkoba," ujar Yenti.
Baca juga: Cegah Capim KPK Terpapar Radikalisme, Tim Pansel Akan Temui BIN dan BNPT
Selain BNN, Pansel juga kali ini melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengantisipasi adanya capim KPK yang terpapar paham radikal.
Pansel KPK ini akan menjaring calon pimpinan KPK untuk masa jabatan 2019-2024. Pendaftaran bagi calon pimpinan KPK sudah dibuka pada Senin hari ini dan akan berlangsung sampai 4 Juli mendatang.
Berkas pendaftaran dapat disampaikan dengan cara mengirim langsung kepada Sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Kementerian Sekretariat Negara, Gedung I lantai 2, Jalan Veteran Nomor 18, Jakarta Pusat 10110.
Berkas juga dapat dikirim melalui pos tercatat ke alamat Panitia Seleksi atau melalui email ke alamat panselkpk2019@setneg.go.id. Salinan cetak (hardcopy) berkas diserahkan pada saat uji kompetensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.