Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Sarankan Jokowi Dorong Investasi Padat Karya untuk Serap Tenaga Kerja

Kompas.com - 13/06/2019, 19:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo mengenai perlunya investasi padat karya di Indonesia.

Hal itu disampaikan saat pengurus Apindo diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

“Dalam kurun waktu 10 tahun, investasi yang masuk itu lebih kepada industri padat modal. Investasi padat karyanya sangat berkurang. Padahal rakyat kita ini jumlahnya 285 juta dan angkatan kerjanya 130 juta,” ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani, seusai pertemuan.

Apindo berharap pemerintah mendorong masuknya investasi padat karya di dalam negeri untuk menciptakan banyak lapangan kerja.

Sukamdani menambahkan, pemerintah harus melakukan terobosan untuk mendorong hal itu. Salah satu yang dapat dilakukan adalah merevisi undang-undang ketenagakerjaan.

Meski demikian, Sukamdani enggan menjelaskan lebih rinci, pasal dalam UU Ketenagakerjaan yang mana yang harus direvisi.

Pada intinya, dia berharap tenaga kerja di Indonesia lebih siap untuk masuk ke investasi padat karya.

“Sebab, sekarang kita melihat pemain-pemain padat karya besar itu sudah beralih ke Vietnam, ke Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka dan Kamboja. Bahkan, Laos sekarang ini sudah mulai bersiap-siap,” ujar Sukamdani.

“Sebenarnya maksudnya enggak apa-apa tetap berkonsentrasi ke padat modal. Tapi yang penting padat karyanya tidak tertangani dengan baik,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com