Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Perusuh Menjarah Peluru Tajam dari Mobil Brimob

Kompas.com - 23/05/2019, 21:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal menyatakan massa menjarah peluru tajam dari mobil Brimob di sekitaran Slipi saat terjadi kerusuhan.

Hal itu disampaikan Iqbal menanggapi video yang beredar di media sosial terkait keberadaan peluru tajam yang dimiliki polisi saat mengamankan demonstrasi penolakan hasil Pilpres 2019.

"Itu semua dijarah itu oleh perusuh," ujar Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Polisi Tak Dibekali Peluru Tajam, Polri Sebut Hoaks Penembakan Pengunjuk Rasa

Iqbal mengatakan berdasarkan SOP polisi menyediakan peluru tajam yang hanya digunakan oleh tim anti-anarkis Brimob. Iqbal menegaskan tim tersebut sama sekali belum diturunkan selama polisi mengamankan unjuk rasa yang dimulaibpada 21 Mei hingga sekarang.

Ia mengatakan, tim tersebut hanya bisa bergerak atas perintah Kapolri kepada Dankor Brimob, atau perintah Kapolri kepada Kapolda dan Kasat Brimob sesuai perkembangan situasi. Ia memastikan sejak 21 Mei hingga hari ini belum ada perintah Kapolri untuk menurunkan tim anti-anarkis.

Iqbal mengatakan peluru tajam digunakan hanya bila nyawa personel polisi dan masyarakat sekitar terancam oleh pengunjuk rasa.

Iqbal mengungkapkan, keberadaan peluru tajam yang beredar di media sosial merupakan hasil jarahan massa perusuh di sekitaran Slipi.

Baca juga: Polri: Kami Pastikan Peluru Tajam Bukan dari Personel Polisi dan TNI

Ia mengatakan, sesuai standar operasional prosedur (SOP) peluru tajam hanya disimpan di mobil Komandan Batalyon (Danyon) Brimob.

Saat itu Danyon Brimob hendak memberi pengarahan kepada anggotanya di Slipi. Namun ternyata mobil tersebut dijarah dan semua barang termasuk peluru tajam ikut dijarah.

"Danyon itu dia akan mengarah kepada tim anti-anarkis. Tetapi dia melihat situasi di Slipi, yang harus terpanggil melakukan briefing kepada personelnya, tapi massa menyerang, dan itu (peluru) semua dijarah itu oleh perusuh," lanjut dia.

Kompas TV Polisi bantah menggunakan peluru tajam saat membubarkan massa aksi di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Petamburan, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com